Minggu, 27 Februari 2011

Berlari Mencari Belahan Jiwa

Tet. . . Tet. . . Tet… Telepon genggam saya bunyi. Bapak saya melalui telepon genggam saya, memanggil saya dari jayapura, bapak saya menyuruhku untrue datang bersama dengan kakak saya yang bernama Mathew (nama Samaran). Kemudian saya menelpon kakak saya Mathew lalu karena kakak saya juga tempat tinggalnya agak jauh dari tempat tinggal saya. Setelah menelpon kakak saya, saya pun langsung turun ke jalan raya untuk menunggunya.

Sesampainya saya di jalan raya, terlihat mobil Avanza berwarna abu-abu parkir di mata jalan masuk ke tempat tinggal saya. Saya menduga bahwa mobil yang di parkir itu mungkin oleh para pejabat atau orang-orang besar yang parkir sebab di tempat itu juga ada sebuah Rumah Makan (RM Surya). Dalam beberapa menit saya memperhatikan dengan baik mobil itu serta orang yang berada di dalam mobil itu. Namun dugaan saya salah, karena ternyata dalam mobil itu terdengar suara musik yang di putar dari dalam mobil itu. Ada beberapa orang tertawa sambil mengiukuti irama music yang mereka pasang dalam mobil itu.

Tidak lama kemudian ada seorang pemuda yang usianya bila diperkirakan ± 28-30 Tahun menggocengi seorang gadis lalu datang dan berhenti dimana tempat yang sedang saya berdiri. Pemuda dan gadis yang tadi membawa sebuah botol yang didalamnya berisi bensin. Ternyata mereka parkir mobil itu karena kehabisan bahan bakar. Saat pemuda itu tiba, pintu itu terbuka. Lalu kemudian seorang wanita keluar dengan masih memakai baju dinas, artinya wanita itu bekerja di kantor. Karena pintu mobilnya terbuka saya.
mengarahkan padangan saya ke dalam mobil itu. Ternyata mobil itu dikendarai oleh seorang wanita juga. Wanita yang mengendarai mobil memegang rokok ditangan kirinya sambil menghisap rokok dan memegang HP yang bisa memutar video klip maupun lagu. Kemudian wanita itu memutarkan video klip. Lalu mereka tertawa-tawa di dalam mobil itu setelah menyaksikan tayangan yang ditayangkan dalam video klip itu. Tidak lama kemudian datanglah seorang pria yang berbadan kekar dan masih memakai baju dinas. Anehnya, setelah pria itu tiba wanita yang tadinya duduk di depan bersama sopir, buka pintu dan keluar untuk menemui pria itu, setelah ditemuinya ia langsung memeluk dan menciumnya. Mereka tidak sadar karena otak dan pikiran mereka dikuasai oleh alcohol. Mereka saling memeluk dan berciuman, seakan-akan dunia milik mereka berdua.

Ow…….bisa juga yeah. Papua akan seperti apa jadinya. Seharusnya orang-orang yang sudha mengerti dan orang yang masuk dalam system pemerintahan itu memberikana contoh yang baik kepada masyarakat. Namun sebaliknya mala mereka yang merusak kehidupan.
Memalukan!! Sungguh memalukan. Masih dengan pakaiana dinas berpesta miras lalu melakukan hal-hal yang dinilai sangat menyimpang seperti berciuman dan berpelukan di tempat-tempat umum.

by : arnold Belau