Rabu, 21 Desember 2011

Piter Tabuni : Tenaga Guru Di Kabupaten Intan JayaSangat Kurang

Kabid TKSD Kabupaten Intan Jaya, Piter Tabuni S.Pd (Foto : Beatrix Tabuni)
Intan Jaya--- Tenaga guru untuk TK dan SD di kabupaten Intan Jayasangat kurang, hal ini disampaikan oleh Piter Tabuni, S.Pd, kepala bidang TK dan SD kabupaten Intan Jaya, Papua pada kamis (22/12) siang tadi.

Kepada Papuan Voice melalui telephone selularnya Piter Tabuni mengatakan “seharunsya tenaga pendidik di kabupaten Intan Jayasatu sekolah jumlah gurunya minimal enam sampai sepuluh guru tetapi yang terjadi di lapangan tidak seperti yang diharapkan”, kata Piter Tabuni.

“Setiap SD di Intan Jayarata-rata gurunya hanya satu guru dan paling banyak dua atau tiga guru saja. Guru di tingkat TK maupun SD di kabupaten Intan Jayasangat kurang sekali”, tambahnya.

“Kurangnya guru di kabupaten Intan Jayaini bukan karena kelemahan dari dinas Pendidikan kabupaten Intan Jayatetapi, hal ini disebabkan juga karena usia kabupaten Intan Jayabaru berumur tiga Tahun, sehingga hal ini bisa dimaklumi”, tuturnya.

Dengan melihat kondisi seperti ini kami dari pihak dinas sedang berusaha agar anak-anak sekolah di Intan Jayamendapat pendidikan yang layak.

“Kami sedang mencari guru kontrak untuk semua TK dan SD yang ada di kabupaten Intan Jaya. Untuk kontrak guru kami sedang membangu n kerja sama dengan universitas cenderawasih bidang pendidikan, KPG Nabire dan juga KPG Timika, lanjut Piter”.

“Harapan kami bahwa dengan membangun kerja sama dengan pihak Ucen maupun KPG Nabire dan Timika adalah untuk mudah kontrak guru untuk TK dan SD yang ada di kabupaten intan jaya. Sehingga harpan kami adalah dengan membangun kerja sama dengan ketiga pihak terkait, kami bisa mengontrak tenaga guru TK dan SD untuk setiap sekolah agar anak-anak dapat belajar dan mendapat pendidikan yang layak”.

ARNOLD BELAU


Selamat Hari Ibu ‘Mama’




Mamaku dan Aku, (Foto : Arnold)

Hari ini, tanggal 22 Desember. Dimana hari ini di tetapkan sebagai hari ibu sedunia.
Mama saya tidak tahu sedang apa dan saya juga tidak tahu apakah kau baik-baik atau tidak.

Mama....
Sa bingung sa mau bilang apa untuk mama
Meskipun hari ini mama tidak dengar, lihat dan rasakan tetapi
Sa hanya mau bilang bahwa “Mamaku Kau Luar Biasa” dan “Mamaku Kau Pahlawanku”
Terimakasih banyak mama, “Kaulah Pelita dan Jalanku”
Salut untukmu mama, dengan penuh payah dan dengan penuh penderitaan engakau rela membesarkan aku sehingga aku ada seperti saat ini

Mama.....
Kaulah inspiratorku.
Kalau saja mama tidak ada, pasti aku pun tak ada seperti yang saat ini
Karena engkau mama, sayasekarang sudah bisa meliahat dunia yang luas
Karena engkau mama, aku bisa ada
Karena engkau mama, aku bisa tahu dan melakukankannya
Karena engkau mama, aku bisa berjalan
Karena engkau mama, ak bisa jalan pada jalan yang saat ini saya jalani

Mama…….
Sulit untuk ku uraikan satu-satu
saya berdoa pada Tuha agar mama selalu di lindungi, dan doberikan umur yang panjang
saya berdoa pada Tuhan agar mama selalu diberikan kekuatan dan kesehatan yang baik

mama….
Minta maaf semua perbuatan dan ucapan anakmmu yang pernah menyakiti hati mama
Sekali lagi anak minta maaf.
Tete manis tolong sampaikan salam saya pada Bunda yang ada di jauh sanaa…...

Rabu, 14 Desember 2011

Menanggapi Pernyataan Menkopolhukam; Ada Banyak Tahanan Politik di Papua

Menkopolhukam, Djoko Suyanto (Foto : ist)
Tulisan ini sebagai tanggapan kritis terhadap pernyataan Menteri Kordinator Politik, Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkopolhukam), Djoko Suyanto, karena pada Sabtu (12/12) dalam berbagai media online maupun cetak menyatakan bahwa tak ada tahanan politik di tanah Papua.

Ada dua point utama yang beliau sampaikan kepada media, pertama, tak ada tahanan politik di Papua , dan yang kedua, pemerintah indonesia telah berupaya serius untuk membangun tanah Papua.

Menkopolhukam jelas membantah ada tahanan politik di Papua seperti yang dituduhkan lembaga-lembaga non-pemerintah yang bergerak di bidang hak-hak asasi manusia (lihat: http://www.beritasatu.com/politik/21115-pemerintah-tegaskan-tak-ada-tapol-di-papua.html).

Menurut Menkopolhukam, penilaian sejumlah lembaga inernasional yang mengatakan bahwa ada tahanan pilitik di Papua itu tidak benar.

Kepada Direktur Amnesty International Wilayah Asia Pasifik, Sam Zarifi, Menkopolhukam mengatakan tak ada tahanan politik di Papua, yang ada adalah mereka yang ditahan karena melakukan tindakan kriminal.

Pada tanggal 7 Desember 2011, Usman Hamid, Penasehat Senior International Center for Transitional Justice (IJTC) dalam media tempo online justru mendukung upaya yang dilakukan oleh lembaga Amnesty International (lihat: http://www.tempo.co/read/news/2011/12/07/078370269/Pemerintah-Didesak-Bebaskan-Tahanan-Politik-Papua).

Artinya, ia sebagai senior IJTC tahu bahwa di Papua ada tahanan politik. Dan ia juga tentu mendukung upaya yang dilakukan Amnesty International untuk mendesak pemerintah Indonesia agar dapat membaskan para tahapan politik di Papua.

Meskipun kepada lembaga Amnesty International Menkopolhukam mengatakan tak ada tahanan politik , tetapi fakta di lapangan berbicara lain.

Filep Jacobus Karma (52) di tahan oleh pemerintah Indonesia karena keyakinan politiknya, dan disebut melakukan tindakan makar. Ia mendapat hukuman 15 tahun kurungan penjara –sampai saat ini masih mendekam di penjara.

Selain Karma, masih ada sekitar 50 orang Papua lagi yang di tahan karena keyakinan politik, dan yang paling terakhir adalah Forkorus Yaboisembut, Cs, beberapa bulan lalu mereka ditahan Pasca pelaksanaan Kongres Rakyat Papua III.

Karma dan 50 tahanan politik lainnya sama sekali melakukan tindakan makar seperti yang dituduhkan Menkopolhukam. Mereka murni melakukan aksi damai tanpa kekerasan (non violence).

Desakan lembaga Amnesty Internasional memang masuk akal, dimana mereka meminta pemerintah RI untuk membebaskan tahanan politik yang ada di seluruh Papua.

Jika Menkopolhukam menyatakan tak ada tahanan politik, maka kami kira ia telah melakukan pembohongan public, dan mempermalukan dirinya, juga permalukan Negara Indonesia di mata dunia internasional.

Sebab banyak lembaga-lembaga hak asasi manusia, termasuk komunitas internasional yang telah benar-benar tahu, kalau Indonesia telah menahan banyak aktivis Papua akibat aspirasi politik, dan itu dikategorikan sebagai tahanan politik.

Di tahun 2010, Human Rights Watch (HRW) pernah merilis sebuah laporan lengkap soal tahanan politik di Papua dan Maluku. Laporan tersebut diberi judul “Kriminalisasi Aspirasi Politik”.

HRW mengatakan aspirasi politik yang dilakukan warga sipil telah digiring oleh pemerintah menjadi tindakan kriminal, dan membenarkan penangkapan semena-mena yang pemerintah lakukan, dan ujung-ujungnya pasti di terali besi.

Artinya, pernyataan Menkopolhukam adalah sangat tidak benar. Karena faktanya saat ini, ada puluhan tahanan politik di Papua, dan malahan jumlahnya tiap tahun meningkat.

Sebaiknya pemerintah Indonesia harus jujur dan terbuka kepada lembaga-lembaga internasional yang bergerak dibidang hak asasi manusia, bahwa di Papua memang ada tahanan politik.

Pernyataan Menkopolhukam yang sangat kontra dengan fakta dilapangan semakin memperumit penyelesaiaan masalah di tanah Papua, dan menunjukan keenganan pemerintah pusat untuk menyelesaikan masalah Papua.

Kemudian soal pernyataan Menkopolhukam yang menyatakan ada upaya dari pemerintah untuk membangun Papua, saya bias katakan ini sangat tidak benar juga.

Saat ini, upaya yang terus didorong pemerintah Indonesia adalah untuk terus membunuh, membantai, dan membinasakan orang Papua dari tanah kelahiran mereka sendiri.

Contoh kasus terbaru, seperti penyerangan oleh TNI/Polri terhadap warga sipil yang di tuduh TPN/OPM pada hari Selasa (13/12) kemarin.

Dengan pemberiaan Undang-Undang No. 21 tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Papua, maupun yang terbaru pembentukan Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (UP4B) tidak akan pernah menyelesaikan persoalan di Papua.

Persoalan Papua bukan soal kesejahteraan, tetapi soal harkat, martabat, derajat dan harga diri orang Papua di atas tanah leluhur mereka sendiri.

Harga diri kami sebagai orang asli Papua telah lama dihancurkan oleh pemerintah Indonesia sejak menguasai Papua di tahun 1961, dan melalui program-program dan kebijakan-kebijakan yang bukan menjadi kebutuhan orang Papua saat ini.

ARNOLD/PV

Minggu, 11 Desember 2011

BUDAYA MEMBAYAR MASKAWIN DAN CARA PANDANG SERTA PERAN SONOWI atau BIG MAN DALAM ADAT SUKU MONI atau MIGANI

Dalam suku moni atau migani makawin dibayar oleh pihak lelaki. Lelaki disini berperan sebagai kepala keluarga. Di dailam adat dan kebiasaan masyarakat suku moni, pihak yang berhak untuk membayar maskawin adalah pihak laki-lakai. Sedangkan pihak yang berhak menuntut dan menerima maskawin tersebut adalah pihak perempuan. Saat membayar maskawin pu ada ketentuan-ketentuan tertentu yang dituntut oleh pihak perempuan.
Cara membayar maskawinnya biasanya disesuaikan dengan pembayaran maskawin ibu dari perempuan. Jadi cara pembayaran maskawin terhadap perempuan tidak melalui penetapan khusus yang menjadi patokan yang didasarkan pada penentuan bersama yang disepakati bersama dalam suku moni. Jadi intinya bahwa bayar maskwin sesuai dengan pembayaran maskawin ibu dari perempuan itu. Dan cara ini biasanya turun temurun.
Nah, bila maskawin perempuan itu tidak dibayar sampai si perempuan itu punya anak lagi berarti anak pertama bila perempuan, yang berhak untuk bicara soal perempuan itu bukan lagi dari pihak lelakinya tetapi yang berhak bicara soal perempuan itu adalah pihak dari saudara-saudara perempuan (om-omnya). Dengan alas an bahwa pihak perempuan belum membayar maskawin mamanya sehingga om-om dari si perempuanlah yang bertindak dan berhak untuk membicarakan soal maskawin anak perempuan itu.
Lain hal dengan dengan cara membayar perempuan yang tidak pernah membayar kepala. Jadi dalam hal membayar maskawin itu tidak hanya unag dan babi yang menajadi alat pembayaran maskawin. Tetapi yang paling sering dan sampai saat ini masih digunakan untuk membayar maskawin adalah “Kulit Bia”.
Sejak dahulu hingga saat ini kulit bia masih dapat digunakan oleh suku moni sebagai alat pembayaran maskawin dan kulit bia itu sendiri dapat dimanfaatkan oleh suku moni untuk keperluan hidupnya. Kulit bia tidak hanyaq digunakan oleh suku moni sebagai alat pembayaran ala kuno selain uang yang digunakan sebagai alat pembayaran ala modern. Tidak diketahui secara pasti tentang asal-usul kulit bia yang sudah sedang dan akan diginakan oleh suku moni tersebut. Karena kulit bia hanya terdapat di daerah pesisir pantai. Anehnya di pegunungan terdapat kulit bia yang tak terhitung jumlahnya.
Kulit bia yang dimaksud itu pun ada keterbatasannya. Dan juga dalam budaya orang migani kulit bia itu sendiri ada tingkatan dan juga ada nama tersendiri. Yakni nam-nama kulit bia itu yang lebih besar nilainya beda juga dengan kulit bia yang tak ada nilai sama-sekali.
System pembayaran dalam suku moni selalu dipatokan dengan cara pembayaran ibu dari anak perempuan yang hendak mau diminta atau dituntut maskawin. System ini sudah dianggap sudah menjadi ketentuan umum yang berlaku dalam kehidupan budaya suku migani atau suku moni. Cara membayarnya itu ikut sesuai dengan “tubuh manusia’ bukan beli manusianya tetapi cara membayarnya hamper mirip dengan tubuh manusia. Pertama yang harus dibayar adalah “Indo”. Indo dianggap sebagai kepala. Yang kedua yang harus dibayar adalah “Hondo”. Hondo dianggap sebagai leher. Dan yang berikut adalah “saje”. Yang dimaksud dengan saje disini adalah bagia terkecil dari inti maskawin itu. Kemudia ditamabah dengan “Wogo”. Wogo yang dimaksudkan disini adalah babi. Jadi babi juga digunakan untuk membayar maskawin. Bayar dengan babi pun tergantung pada pembayaran awal. Pembayaran awal yang saya maksudkan adalah disamakan dengan ketentuan dari ibu si anak perempuan. Tingkatan nilai kulit bia yang digunakan untuk menbayar itu pun tergantung pada ketentuan dari pihak perempuan. Samapi saat ini dalam kehidupan suku moni tingkat nilai kulit bia mencapai dua belas (12) tingkat. Dua belas tingkat sama nilai dengan uang seratus juta dan seterusnya sampai tingkat yang paling rendah dengan senilai dengan Rp.100.000 dan lainnya dapat disesuaikan dengan ketentuan dan kesepakatan.

by : Arnold Belau

Sabtu, 10 Desember 2011

Kapankah Pelanggaran HAM di Papua Akan berakhir?

Hari ini adalah hari HAM sedunia. Hari HAM sedunia jatuh pada setiap tanggal 10 desember. Bicara soal Hak-hak Asasi Manusia pada dasarnya kita berbicara soal harga diri setiap manusia beserta hak-haknya. Jika dikalkulasi mulai dari tahun 1948 dimana Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sudah 63 tahun setelah hak-hak asasi manusia dideklarasikan.
Pelanggaran HAM di indoensia akhir-akhir ini marak terjadi baik di tingkat daerah maupun di tingkat nasional.
Sejak indonesia merebut papua dari belanda, pada tahun 1960-an silam dengan perbagai tindakan pembohongan. Hingga saat ini berbagai tindakan yang sifatnya melanggar hak-hak asasi manusia kerapkali terjadi di pulau berbentuk kasuari.
Banyak sekali pelanggaran HAM yang dilakukan oleh pemerintah indonesia terhadap warga sipil di papua, baik secara diam-diam maupun secara terang-terangan. Seperti yang kita ketahui bahwa pada masa orde baru mulai dari tahun 1965 sampai dengan tahun 1999 tidak sedikit pelanggaran HAM yang dilakukan oleh pemerintah secara sistematis terhadap rakyatnya (baca di http://ithum.wordpress.com/2008/02/28/data-data-kasus-pelanggaran-ham-semasa-orde-baru/ dan http://fokreninlove.blogspot.com/2011/04/pelanggaran-ham-di-indonesia-sebelum.html). Itu pun yang diketahui, tak terhitung juga pelanggaran HAM yang dilakukan oleh pemerintah secara diam-diam yang belum diketahui hingga saat ini. Semua pelanggaran HAM yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia terhadap warganya itu tak pernah diselesaikan satu kausu pun hingga saat ini.
Pelanggaran di papua sudah lewat batas, hal ini dilakukan oleh para apartur militer Negara Indonesia, dimana sejak papua dijadikan daerah jajahan Negara indnesia. Di papua pelanggaran Hak-hak Asasi Manusia di papua sudah cukup memprihatinkan, dan kasus-kasus seperti ini banyak terjadi di papua dan umumnya di lakukan oleh aparat militer terhadap rakyat pribumi di papua. Sampai dengan saat ini kasus-kasus pelanggaran HAM di papua belum diselesaikan secara maksimal, dan dengan adanya hal inilah yang menyebabkan timbulnya akar konflik antara rakyat pribumi dengan pemerintah Indonesia.
Sebaiknya sebagai Negara demokrasi Negara Indonesia harus mencari solusi yang terbaik untuk menyelesaikan masalah pelanggaran HAM di papua maupun papua barat. Bagi Negara Indonesia OTSUS merupakan jalan satu-satunya untuk menyelesaikan masalah papua lebih khusus kepada pelanggarana hak-hak asasi manusia di bumi papua. Disamping itu selang waktu berjalan dan tidak sedikit darah yang bertumpahan di bumi ini, dan lebih mengerikan lagi adalah warga-warga sipil yang tak bersakah yang selalu menjadi sasaran utama.
Jalan satu-satunya yang harus ditempuh dalam menyelesaikan masalah pelanggaran HAM di papua adalah “Memberiakan kebebasan yang sepenuhnya kepada Papua untuk mengatur rumah tangga sendiri” alias “MERDEKA” tanpa ada penindasan, penyiksaan, dan tekanan. Tiada cara lain selain cara ini. Sehingga Indonesia jangan dengan sewenang-wenang melakukan penjajahan di bumi papua.
Sebelum hal ini tercapai maka hal ini sangat mementukan bahwa akar persoalan yang terjadi di papua akan terus berlanjut tanpa ada titik penyelesaian yang jelas. Negara indosia juga harus mengakui kedaulatan kemerdekaan papua yang diproklamasikan pada tahun 1962 silam. Karena papua juga memiliki hak untuk memerdekakan diri dalam arti “MERDEKA”, mengatur rumah Tangga sendiri sebagai bangsa yang merdeka di atas tanah leluhurnya.
Sehingga sampai saat ini belum jelas kapan akan berakhirnya pelanggaran-pelanggaran HAM yang dilakukan oleh aparat militer terhadap rakyat pribumi yang tak bersalah dibumi papua. Karena bukanlah Negara Indonesia yang memgang nasib hidupnya orang papua.
Bahkan sampai saat ini indonesia merangcang UP4B sebagai solusi untuk menyelesaikan masalah papua saat ini. Indonesia perlu tahu bahwa papua tidak pernah minta uang kepada Jakarta. Mau buat apa dengan uang-uang itu. Sebaiknya Jakarta gunakan uang-uang itu untuk membangun negara indonesia. Karena status papua jelas. Dan papua bukan minta makan atau minum tetapi papua ingin Jakarta membuka ruang demokrasi yang seluas-luasnya untuk papua.dak pernah memberikan ruang gerak yang layak untuk papua. Papua selalu dijadikan “anak tiri”nya Indonesia.

Akar permasalahannya semua pada Jakarta. Jakarta tidak pernah terbuka terhadap warga papua.
Pelanggaran HAM yan dilakukan oleh pemerintah terhadap warga papua kian hari semakin membukit dan terus bertambah. Korban jiwa berjatuhan disana sini. Pelanggaran HAM tersebut tak satupun kasus yang dapat diselesaikan dengan baik tetapi selalu membiarkan dan berlalu begitu saja. Yang lebih para lagi adalah aparat dalam hal ini TNI/POLRI selalu menyangkal bahkan menyembuyikan tindakan pelanggran yang mereka perbuat itu.
Hak Asasi Manusia adalah hak-hak yang telah dimiliki seseorang sejak ia lahir dan merupakan pemberian dari Tuhan.Dasar-dasar HAM tertuang dalam deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat (Declaration of Independence of USA) dan tercantum dalam UUD 1945Republik Indonesia, seperti padapasal 27 ayat 1, pasal 28,pasal 29 ayat 2,pasal 30 ayat 1,dan pasal 31 ayat 1. Sudah jelas ada pasal-pasal dalam UUD 1945 yang membicarakan HAM, tetapi negara Indonesia terus dan terus melakukan pelanggaran baik terhadap peraturan yang dibuat oleh negara indonesia, apalagi saol lain.
Sebagai akhir ingin saya katakana bahwa negara indonesia stop sudah, tidak bisa akui negara papua barat kh? Dahulu presiden sikarno mengatakn “bubarkan NEGARA boneka buatan Belanda” salah satu bunyi isi TRIKORA. Berarti indonesai mengakui bahwa papua itu negara. Dari pada Jakarta sibuk dengan papua, dan juga dari pada saya (Papua) hidup sengasara dalam negara yang ini lebih baik merdeka. Tidak ada solusi lain selain “REFERENDUM dan MERDEKA”.
Arnold)*

Rabu, 07 Desember 2011

Lunturnya Nilai-Nilai Budaya Migani

Oleh : Arnoldus Belau)*

Budaya adalah identitas. Budaya adalah harga diri. Budaya adalah jati diri. Sehingga budaya itu biasa dikatakan bahwa budaya itu menunjukan identitas, harga diri dan dan jati diri. Dengan adanya budaya itu kita bisa mengetahui identitas kita yang sebenarnya (asli). Dan dengan budaya itu pula orang lain yang berbeda budaya dengan kita dapat mengetahui identitas kita yang sebenarnya begitu pun sebaliknya. Budaya lazim diartikan sebagai hasil cipta, buah pikiran dari manusia itu sendiri. Hasil cipta itulah yang disepakati dan ditetapkan dan diangkat bersama menjadi sebuah kebudayaan. Sehinga budaya itu dianggap ciptaan manusia yang disepakati bersama anggota sehingga setiap orang harus menerima dan mengakui hasil ciptaan manusia tersebut. Budaya yang sudah disepakati bersama itu harus dilestarikan dijaga sehingga budaya itu terlestari dan terjaga.
“Siapapun dia, dari manapun dia wajib menjaga dan melestarikan budayanya”.
Masihkah budayaku (Migani) masih terlesatari dan masih terjaga? Sebagai putra asli Migani saya ragu dengan budaya saya, apakah budayaku masih ada atau bila ada akankah masih terjaga dan terlestari. Sejauh ini budaya Migani yang sebenarnya tidak menonjol. Artinya bahwa budaya Migani yang sebenarnya itu sudah mulai ditinggalkan bahkan dilupakan dan dibiarkan begitu saja. Ketika itu tidak satu pun orang yang sadar akan budanya Migani, sehingga tidak menutupi kemungkinan bahwa “budaya Migani akan punah, dan hilang meskipun orang Migani ada dan masih hidup”.
Sejauh ini kita sering tidak sadar bahwa budaya Migani sudah semakin hilang. Dengan mengambil budaya orang lain dan menganggap budaya itu adalah budaya Migani, dengan sendirinya budaya Migani akan semakin hilang. Contoh kongkrit yang bisa kita lihat dalam kehidupan nyata orang Migani. Sebagai contoh saya akan mengambil sebuah contoh kongkrit yakni Sapusa (wisisi).

Menganggap sapusa/wisis sebagai budaya orang Migani dan sampai saat ini kita masih mempertahankannya hingga saat ini. kita mengetahui bahwa sapusa atau wisisi itu bukan budaya orang Migani malahan kita terus ‘memegang’ dan memertahankan budaya tidak baik yang sebenarnya bukan budaya Migani. Sapusa itu bukan budaya Migani tetapi budaya orang lain, dalam hal ini budaya dari suku Nduga (Ndauwa), dan suku Dani. Kita semua mengetahui bahwa itu adalah budaya orang lain tetapi dengan sikap acuh tak acuh terus kita jaga dan lestarikan budaya orang itu, lalu budaya kita suku Migani siapa yang akan jaga dan lestarikan? Yang jelas tidak 100%. Sebab orang lain tidak akan peduli dengan budayanya orang. Yang jelas budaya Migani akan punah karena orang-orang Migani yang ada semuanya Migani fotokopi-an, karena Migani yang ada saat ini bukan Migani yang aslinya sehingga orang Migani cenderung tertarik dengan budayanya orang. Sehingga kita tidak bisa heran jika budaya migani tinggal nama saja, hanya kita bisa dengar cerita saja seperti orang cerita dongeng. Pada hal budaya migani itu ada hanya saja lantaran karena kita orang migani yang tidak mau melestarikan sehingga bisa saja akan punah bahakan akan menghilang samasekali dan tidak akan ada lagi.
Ada beberapa factor yang dapat meneyebabkan lunturnya budaya migani, yakni : malas tau, tak peduli dengan budaya migani, rasa minder, berkecil hati dengan budaya migani, malu hati untuk mengakui dan melestarikan budaya migani dan lain-lain yang bisa menyebabkan hilangnya budaya orang migani. Sehingga dari beberapa factor di atas ini dapat menghasilkan budaya migani yang tidak asli. Dapat mengahasilkan budaya migani fotokopian. Dapat menghasilkan budaya migani yang palsu.
Oleh karena itu setiap insan dari suku migani perlu sadar dan tahu budaya migani yang sebenarnya itu seperti apa. Dan juga perlu sadari bahwa budaya migani juga masih ada. Sehingga diharapkan agar setiap insan dari suku migani.
Untuk melestarikan budaya orang migani kita tidak bisa mengharapkan orang lain yang bukan orang migani yang dating untuk berusaha mempertahanakan budaya migani. Tetapi yang harus menjadi pelaku utama dalam memperhakan dan memelihara serta melesatrikan budaya orang migani adalah orang migani itu sendiri, BUKAN orang lain.
Bagaimana mungkin budaya migani itu akan bertahan jika kita yang punya budaya itu saja malas tahu dengan budaya kita. Sedangkan orang lain menilai kita orang migani adalah suku yang paling kuat dengan budayanya. Untuk menjaga nama baik itu setidaknya kita berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan suatu usaha untuk melestarikan budaya migani.
Lebih-lebih untuk para remaja dari suku migani supaya setidaknya bisa mengetahui dan memepelajari sedikit tentang budaya migani. Kerapkalai banyak remaja migani yang mengutarakan alas an bahwa “sa lahir di kota jadi sa tidak bisa”. Stop dengan ucapan-ucapan seperti ini. Jika kita tidak mencobanya lalu dari awal sudah menyerah dengan mengatakan “Saya Tidak Bisa”, budaya orang migani kedepan nanytinya seperti apa? Jadi yang sekarang dibutuhkan adalah meskipun anda lahir dimana, besar dimana dan tinggal dimana yang pada umumnya harus bisa berusaha untuk bisa berbahasa migani, karena dasarnya adalah harus bisa berbahasa migani lalu biasa mengetahui budaya migani. Jika sama sekali tidak bisa berbahasa migani, disitulah awal kehancuran budaya migani.
Di lain sisi budaya itu sama ibaratny dengan noken yang menrangkul orang migani yang di dalam noken itu kita orang migani berada. Tetapi bila kita tidak menjaga noken itu, maka noken tersebut akan sobek. Dalam bahawa inggris migani biasanya disebut dengan kata “miga mene mita ombo”. Orang migani bisa merefleksikan sendiri tentang perkembangan budayanya saat ini. apakah sedang berkembang atu sedang dalam proses menuju kehancuran.
Harapan penulis, semoga budaya migani terus berkembang dan terus terpelihara.
Arnold Belau )*

Selasa, 06 Desember 2011

Dibawah Pohon Jambu Itu

Malam itu kau mengirim aku sebuah SMS (Short Message service). Aku malah kaget karna saya baru mendapatkan SMS darimu. Isi pesan singkat yang dikirim melalui telepon selular itu adalah “ Nold, sa mau ketemu ko, bisa tidak?” saya membalas pesan singkatnya dan mengatakan bahwa “boleh”. Lalu karena ada yang saya bereskan saat itu sehingga aku bertanya balik padanya, “jam berapa ko mau ketemu saya?”. Dia langsung membalasnya dan berkata bahwa, “ketemunya dimana?” (hehehe, kamu yang punya rencana bru tanya balik lagi). Nanti saya kirimi kamu pesan singkat via telepon selular, bila aku datang.

Besoknya, seusai kerja aku langsung pulang ke rumahku. Saat saya istirahat sambil makan buah matoa yang kubeli di pinggiran jalan bersama adik-adik saya. Telepon selularku yang ku simpan dalam celanaku berdering (ada yang memanggil). Aku bergegas menghampiri telepon selularku. Aku angkat telepon selularku dan dia katakan “aku akan kerumahmu”. Wah….aku baru pulang dari tempat kerja, tapi entalah aku harus menemuinya. Aku menyetujuinya.

Tidak lama kemudian dia datang di rumahku. Aku tak peduli dengannya. Lalu setelah sedikit lama, saya mengajaknya untuk ke tmpat berteduh dibawa pohon jambu yang terletak di samping rumah, dan dibawah pohon jambu itu ada sebuah para-para sebagai tempat untuk duduk-duduk sambil berteduh pada siang hari.
Aku tinggal diam. Tak satu pun kata yang ku lontarkan. Aku hanya menunggu apa yang akan disampaikannya kepadaku.

Tanpa mengeluarkan satupun kata, terlihat sedikit demi sedikit matanya berkaca-kacanya. Lalu ngalirlah air mata dipipinya. Aku tak berkata satu pun. Aku hanya bingung dengan apa yang saya lihat. Dia mengatakan padaku dengan suara yang lantang dan terputus-outus, “aku masih mencintaimu”. Tak satupun kata yang ku ucapkan. Apakah kamu mau, kit balikan dan jalani hidup seperti dulu saat kita bersama. Hhhmmm ….sabar dulu, aku masih harus fikir yang matang-matang agar aku tak tersesat. Air mata terus mengalir dan jatuh dari pipinya. Lalu aku balik bertanya padanya, benarkah kau masih mencintaiku, kamu sudah pernah berkata padaku bahwa mulai saat ini saya anggap kamu sebagi saudara saya tidak lebih dari itu. Tetapi saya minta supaya apa pun keputusanku kamu harus menerimanya.
 

Karena aku masih menyayanginya, aku katakana “bila kamu mau kembali padaku, kamu harus bisa merubah keluakuanmu yang kemaren dan kita jalani hidup baru bersama”
 

Aku akan sanggup untuk mencoba melakukannya, sahutnya. Lalu aku katakana “boleh”. Dia terus bertanya padaku “apakah kamu masih menganggapku sebagai saudara?”. Aku tidak menjawab pertanyaannya.
 

Tetapi pada akhirnya aku menerimanya sebagai sahabat dekatku.
Aku masih mencintaimu dan menyayangimu sayang. Dulu dan sekarang berbeda. Sekarang persahabatan kami lebih baik dari sebelumnya. Terimakasih saying, kamu sudah menerimaku kembali.

Arnold Belau)*

Rabu, 23 November 2011

Pesawat Susi Air Tabrak Gunung Bula di Intan Jaya

Pesawat susui air yang melayani daerah papua khususnya daerah pegunungan papua, menabarak gunung Bula di kabupaten Intan Jaya. Dua bulan yang lalu pesawat Susi Air jatuh di Yahukimo, kawasan distrik Pesema, maka kali ini (rabu 23/11) giliran pesawat Susi Air jenis Caravan menabrak gunung Bula di Kampung bilogai distrik Sugapa, kabupaten Intan Jaya, Papua.

Akibatnya setelah pesawat ini hancur dan juga mengakibatkan copilot bernama Capten Albert Citores berasal dari negara Spanyol tewas. Sedangkan pilotnya yang bernama Jesse Beker berkewarganegaraan New Zealand sedang dalam keadaan kritis dan sedang dirawat RSUD Siriwini, Nabire

Berdasarkan data dari berbagai sumber, pesawat Susi Air menabrak gunung itu berawal bermula ketika, pesawat Susi Air take off dari bandara Nabire sekitar pukul 08.45 WP menuju ke bandara Sugapa kabupaten Intan Jaya dengan Membawa bahan makanan. Kemudian sekitar pukul 09.45 WP, pesawat akan landing (mendarat) di bandara sugapa kabupaten intan Jaya, Namun karena ada warga yang melintas di landasan pacu bandara, sehingga pesawat itu akhirnya berusaha terbang kembali dan tidak lama kemudian pesawat menabrak gunung bula dan jatuh di kebun warga, tepatnya di kampung Bilogai Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya Papua.
Arnold)*

Selasa, 22 November 2011

Romo Tito Motivatorku


Romo Tito adalah motivator dalam hidup saya. Ia adalah orang paling berjasa dalam hidup saya. Seandainya tidak ada Romo Tito di SMA Adhi Luhur Nabire, mungkin saya sudah putus sekolah dari SMA kelas x (satu). Beliau adalah guruku. Beliau adalah orangtuaku. Beliau adalah motivatorku. Beliau adalah orang yang paling berjasa dalam hidup saya. Banyak sekali perjuangan yang beliau tempuh hanya untuk diriku.

Saya mengenal Romo Tito ketika saya menjadi siswa Adhi Luhur pertengahan tahun 2007. Awalnya saya kurang dekat dengan Romo. Kurang lebih selama enam bulan bahkan lebih dari itu saya diserang oleh malaria. Saati itu saya tinggal di Asrama Teruna Karsa, asrama milik Yayasan dan asramanya tidak jauh dari sekolah. Saat itu Romo menjadi moderator di sekolah sekaligus menjadi rector asrama teruna karsa. Saat itu saya benar-benar tidak bias bertahan lagi untuk sekolah karena malaria menyerang saya, sehingga untuk konsentrasi pada kegiatan-kegiatan di sekolah dan asram sangat susah yang hanya bisa bergulat dengan malaria.
Saya terus berjuang mancari jalan keluar untuk sembuh dari malaria yang terus menyerang saya. Saat itu saya tidka jalan sendirian. Romo selalu menjadi pendorong. Romo selalu berusaha agar saya mendapatkan pendidikan formal disekolah agar tidak ketinggalan dari teman-teman saya yang lain.
Meskipun saya sedang sakit, saya selalu berusaha untuk pergi ke sekolah dengan mengenakan jacket yang besar, jacket itu pemberian pak Aggiat guru Seni semester satu saat saya kelas X (satu) di Adhi Luhur. Samapi disekolah untuk mendapatkan penjelasan dari guru tetapi kadang-kadang saya harus pulang karena malaria menyerang saya. Saya tidak langsung pulang ke asrama tetapi Romo beritahu saya supaya pergi ke Klinik Santo Rafael di bukit meriam. Setiap kali berobat di klinik santo Rafael, perawat dan dokter selalu katakan tidak usa bayar biaya pengobatan karena Romo Tito sudah bayar. saya tidak tahu usaha Romo dan saya selalu berfikir dan bertanya dalam diri saya, Romo itu siapa dan saya ini siapa sehingga Romo peduli terhadap saya?
Saat saya hendak pindah sekolah ke intan jaya karena kesehatan tidak menjamin syaa untuk bertahan di adhi luhur. Pada saat saya bersama orang tua wali saya ke sekolah untuk memintah surat pindah Pak Jhon dan Romo Tito mengatakan tidak usah pindah sekolah, lihat perkemangan dulu. Masih terukir dalam hati dan pikiran saya, Romo pernah mengatakan pada saya saat saya hendak pindah “Belau…..ko tidak usa pindah dulu, nanti lihat perkembangan lagi barang dua atau tiga minggu kedepa, kalo memang tidak bisa barulah kamu boleh pindah sekolah” sedangkan big boss Pak Jhon pernah mengatakan “Arnold kamu jangan pindah, saya rasa keberatan kalo ko pindah dari adhi luhur karena saya kwatir ko tidak dapat pendidikan seperti di adhi luhur”. Akhirnya saya dan orang tua wali saya menyetujuinya. Lalu memilih untuk tinggal beberapa minggu d Adhi Luhur sambil mengikuti dan melihat perkembangan. Agar jika tidak ada perubahan pilihannya adalah pindah sekolah tetapi jika ada perubahan pilahannya masih tetap di Adhi Luhur.
Wah……ternyata setelah dua minggu lewat, ada perubahan bersar. Perubahannya adalah sembuh sakit meskipun tidak 100%. Dan ini saya sangat kaget. Itu mukzijat (dalam hati). Pak Jhon dan Romo luar biasa, kedua beliau hanya menyuruh saya untuk tinggal lalu sakit sembuh ini luar bisa sekali. Akhirnya saya tidak jadi pindah sekolah dan saya masih tetap Adhi Luhur.
Setelah naik ke kelas XI (dua), orang tua saya sedang kewalahan utnuk membiayai pendidika saya karena kakak saya sudah mau wisudah sehingga orang lebih memperhatikan kakak saya dari pada saya, sehingga saya selalu berfikir dan berfikir apakah saya masih bisa bertahan di Adhi Luhur apa tidak? Dari situ semangat saya untuk belajar makin kurang karena fikiran. Saat itu saya selalu berdoa terus menerus agar saya diberi jalan keluar.
Saat itu Romo minta saya untuk buat e-mail saya. Saya tidak tahu maksud Romo. Untuk mengoperasikan computer saja masih tidak bisa (saat itu) lalu Romo bilang saya harus buat e-mail. Dengan percaya diri saya membuat e-mail di google. Romo bantu saya membuat e-mail dan akhrinya jadi juga. Habis itu dua teman saya juga diminta oleh Romo untuk buat e-mail tapi yang bantu damping kedua teman saya itu adalah saya sehingga meskipun saya tidak tahu saya mencoba mendampigi kedua teman dan pada akhirnya e-mail kedua teman saya jadi juga. Mereka adalah Agustian Tatogo dan Maria M Kudiai. Romo katakan kalian dapat beasiswa dari PKKA (Perksekutuan Kasih Kristus Arizona). Mendengar itu ya heran terdiam, dan kaget (tanda gembira) saya tidak berkata-kata lagi selain bersyukur pada Tuhan yang sudah mengabulkan doa saya melalui Romo. Dan saya bilang pada Romo, terimaksih banyak Romo. Dari beasiswa itu saya terima selama dua tahun dan seama dua tahun uang sekolah saya di bayar dari beasiswa itu sehingga bebab orang tua saya jadi ringan. Dan akhirnya saya bertahan di Adhi Luhur sampai selesai. Terimaksih banyak Romo. Romo adalah orang yang paling berjasa dalam hidup saya.
Romo Tito benar-benar mencintai anak-anak papua. Romo benar-benar orang yang sangat prihatin dengan pendidikan di papua. Romo Tito adalah Orang yang sangat Luar Biasa. Tak ada satupun yang bisa kubalas Romo, selain saya berdoa kepada Tuhan agar Romo selalu diberi umur yang panjang, kesehatan yang baik dan sukses dalam melayani Tuhan.


Arnoldus Belau

Senin, 21 November 2011

Adakah Pendidikan Gratis di Indonesia

Pendidikan gratis yang di rancangkan oleh pemerintah Indonesia dari pusat sampai dengan tingkat daerah kini hanya tinggal mimpi. Pendidikan gratis itu hanya mimpi siang para elit negara. Jika kita lihat di lapangan temapat berlangsungnya pendidikan yaitu sekolah-sekolah dan kampus di Indonesia, tidak ada sekolah yang gratis alias bebas biaya. Pendidikan di Indonesia 100% bukan pendidikan gratis. Karena disetip jenjang pendidikan baik Pendidikan Dasar, Menengah Pertama, Menengah Atas dan Perguruan Tinggi baik perguruan tinggi Negeri maupun Pertuguruan Tinggi Swasta di Indonesia yang gratis. Jika pendidikan gratis yang dicanangkan oleh pemerintah itu dapat dilaksanakan di Indonesia maka percaya atau tidak percaya tidak akan ada lagi anak-anak yang nganggur dan tidak akan ada lagi orang yang tidak bersekolah. Tetapi kita tahu sekarang bahwa pendidikan gratis yang dicanangakan itu kita bisa katakan bahwa janji bohong sehingga pemerintah yang selalu berbicara pendidikan gratis itu adalah Pembohong.

Sejauh ini tidak ada pendidikan yang gratis di Indonesia. Pendidikan grtis susah terwujud karena pemerintah di birokrasi pendidikan mengeluarkan pernyataan yang sebetulnya belum waktunya untuk dilaksanakan pendidikan gratis sehingga pendidikan gratis tidak pernah terwujud sampai saat ini. Dilain sisi dana pendidikan kurang memadai sehingga penidikan gratis sulit untuk terwujud. Kita mengetahui bahwa dari dana APBN itu ada sekitar 20 persen dialokasikan untuk pendidikan, namun dari dana itu sebagiannya digunakan untuk membayar gaji para tenaga pendidik (guru). Begitu juga dengan dana bantuan operasional sekolah (BOS), belum menjamin mewujudkan pendidikan gratis. Buktinya, masih ada pungutan terhadap anak didik yang dilakukan komite sekolah. Sebenarnya pendidikan merupakan sector terpenting yang harus diperhatiakan serius oleh pemerintah karena semakin berkualitas pednidikan semakin berkulitas juga derajat manusia di negara ini. Pendidikan harus diperhatikan dengan serius oleh pemerintah demi terwujudnya pendidikan gratis. Ini juga merupakan proses menuju bebasnya buta aksara di Indonesia.

Arnold Belau)*

Rabu, 26 Oktober 2011

UNTUK APA JUJUR ?

Untuk apa jujur? Adalah sebuah pertanyaan yang tampaknya sederhana. Namun, dibalik makna yang tersimpan di dalam pertanyaan itu sebenarnya tidaklah sederhana yang diduga. Di dalamnya ada sesuatu yang sangat berarti bagi siapa pun yang ingin maju dan dapat dipercaya oleh orang lain. Bagi mereka yang cinta dan rindu dengan kemajuan dan dipercayai tentu saja mereka tidak akan pernah melupakan kata jujur. Sebab mereka sadar sesadar-sadarnya bahwa hanya kejujuranlah akan didapatkan kemajuan dan dipercayai orang lain.

kemajuan dalam berprestasi dibidang minat dan bakat, pembangunan, keakrabaan pertemanan, kedamaian dan lain sebagainya adalah tidak lain sebagai hal yang terwujud dari keberhasilan para kaum yang sadar akan kejujuran. Mereka tidak pernah menghindarkan diri dari perbuatan yang jujur dan selalu jujur. Berbagai kegiatan yang sudah dilakukan dan akan dilakukan itu sesuai dengan keadaan sebenarnya yang diungkap atau dibuat. Sifat ketidakjujuran orang selalu dikoreksi dan dikritik dan akhirnya ada di antara sikap itu tumbang dan muncul orang yang dipercayai dan maju dari sikap jujurnya yang sesuai dengan perbuatan atau kata-katanya. Begitulah adanya. Itulah hasil daya cipta dan sifat orang-orang yang ingin kemajuan dan di percayai dalam berbagai bidang.

Oleh karena itu, untuk apa jujur? Jawabannya adalah untuk memperoleh kepercayaan sebagai penguasa dari orang-orang yang sebanyak-banyaknya sehingga dapat mempengaruhi dalam pergerakan di berbagai bidang . Agar muncul perasaan senang dalam diri orang yang jujur karena tidak malu sewaktu anda terbukti tidak jujur, nah sifat jujur ini sangat besar peranannya untuk anda khususnya sebagai pemimpin. Jujurkah anda ? kata “pembohong/penipu” tidak enak didengar. Orang akan malas bekerjasama dengan anda karena anda adalah orang yang suka bohong. Pembohong adalah suatu kata yang sangat populer untuk menyudutkan orang pada derajat yang jauh atau diluar dari benak orang yang suka dengan kemajuan dan mau bekerjasama. Walaupun dia adalah teman dekat yang selalu bersama-sama sebagai teman main. Dengan sikap jujurlah manusia memberantaskan perpecahan/tidak dipercayai lagi, wanita atau pria pun dapat anda taklukan dengan sikap jujur anda. Orang akan merasa nyaman pula, jika semua yang dilakukan orang tersebut diberikan kepada orang yang dianggap jujur ketika dia pergi ke suatu tempat untuk sementara waktu.

Orang-orang bijak mengatakan bahwa dengan seni hidup ditaklukan menjadi indah, dengan Kitab Suci hidup menjadi terarah, dan dengan kejujuran dunia ditaklukan. Coba anda bayangkan bagaiman kehebatan kejujuran menaklukan dunia. Dunia itu terisi oleh berbagai macam flora dan fauna baik di udara, laut maupun darat dan sebagai penguasa, ALLAH menciptakan Manusia sebagai penguasa yang tunggal atas semua ciptaannya itu, manusia diberi akal dan serupa dengan ALLAH sendiri. Manusia dianggap istimewa di dunia ini apa yang terjadi jika anda manusia tidak jujur terhadap sesama anda. Namun perlu dicamkan, kejujuran tidak datang dengan sendirinya. Tetapi kejujuran harus dibuktikan dengan tindakan laku yang real dari anda dari situlah anda mendapat sumber sebagai orang yang jujur. Maka bertanggungjawablah dengan perkataan anda nanti akan ditemukan misterin dari hal-hal yang sangat berguna demi kemajuan anda. Kejujuran dapat disadari ketika orang itu diketahui tidak bertanggungjawab atau dengan kata lain ketika orang itu malu.......... karena sudah berbohong.

Orang yang tidak jujur dulu, sekarang menyadari betapa pentingnya kejujuran, sehingga mereka menyuruh anak-anak mereka untuk bersikap jujur dalam segala tindakan laku yang real tersebut. Agar tidak mendapat gelar pembohong yang sama pada orang tua dulu dan anaknya dimasa kini. Orang akan menyadari bahwa dia adalah pembohong ketika berada dalam kesalahan dan diketahui orang, nah hal yang perlu anda lakukan adalah dengan selalu jujur, maka semuanya menjadi terbuka dan sesuai dengan niat anda.

Betapa menderita orang yang bersikap tidak jujur karena banyak hal yang sebenarnya harus dia buat tetapi karena sikap ketidakjujuran dia, maka orang lainlah yang diberi kesempatan untuk menyelesaikannya. Dan orang yang tidak jujur selalu berada dalam ketidakpastian hidup dimata Tuhan dan Manusia. Orang yang tidakjujur tidak dipakai lagi dan hilang kepercayaan, kepercayaan sendiri timbul dari sikap jujur sehingga ada kepercayaan. Maukah anda jujur?


By: WADOBY

Kamis, 13 Oktober 2011

Sekertaris LMA Kabupaten Intan Jaya Mengundurkan Diri

Intan Jaya – Sekertaris Lembaga Musyawarah Adat (LMA) kabupaten Intan Jaya Makarius Belau.AmPd,dengan resmi mengundurkan diri dari jabatan sekertaris LMA Kabupaten Intan Jaya. Ketika dihubungi via telepon selulernya untuk memastikan berita penguduran diri dari jabatan sekertaris LMA kabuten Intan Jaya, pendiri lembaga LMA di kabupaten Intan Jaya ini membenarkan kabar penguduran diri dari sekertaris jabatannya sebagai sekertaris di LMA kabupaten Intan Jaya tersebut.

Komunikasi yang berlangsung via telepon genggam kurang lebih selama 6 menit itu beliau mengatakan bahwa “saya sudah mengundurkan diri dari LMA kabupaten Intan Jaya sejak 15 Agustus 2011 lalu, bebernya. Ketika ditanya mengenai alasan yang membuat beliau harus mengundurkan diri dari jabatan sekertaris LMA kabupaten Intan Jaya, beliau mengatakan bahwa ingin kembali mengabdi pada tugas semula sebagai Guru karena di Intan Jaya masih membutuhkan tidak sedikit tenaga guru oleh karena itu saya mengundurkan diri dari lembaga ini. Antara guru dan LMA merupakan dua tugas dan tanggung jawab besar yang harus saya hadapi, sehingga saya mengambil keputusan untuk mengundurkan diri dari LMA karena saya ingin konsenterasi pada tugas saya sebagai guru yakni mendidik anak-anak murid di sekolah, agar kelak mereka dapat menjadi sosok yang punya harapan dan impian yang lebih baik untuk masa depan mereka. Bila saya menjalani kedua-duanya sebagai manusia konsenterasi saya akan terbagi sehingga pengaplikasian tugas dan tanggung jawab saya pun akan setengah-setengah sehingga saya memilih untuk mengundurkan diri dari LMA, dan ini merupakan keputusan saya yang mutlak karena saya sudah memikirkannya sebelum mengabil keputusan secara matang. Setelah keluar saya mengundurkan diri dari Sekertais LMA saya akan fokus juga pada DAP kabupaten Intan Jaya lagi, tambahnya.

Kemudian setelah saya mengundurkan diri dari lembaga ini saya akan lebih fokus pada tugas saya sebagai pendidik yang mana saya harus bekerja keras untuk mendidik murid-murid saya di sekolah. Disamping itu pula ini keputusan saya untuk mengundurkan diri dari LMA ini dapat mengurangi beban saya. Ujarnya.
Dengan demikian sekretasis Lembaga Masyaraka Adat kabupaten Intan aya mengundurkan diri dari jabatnnya, dengan alasan untuk lebih fokus pada tugasnya sebagai guru yang salah satu tugas utamanya adalah mendidik anak-anak sekolah di sekolah.
(Arnold/Beko)

Kamis, 29 September 2011

MAXIMUS KOBOGAU – Mengajar Selama 12 Tahun Tanpa Honor

aximus Kobogau yang kerapkali dipanggil Bapa Max ada guru SD YPPK TLLEMANS BILAE kabupaten Intan Jaya. Bapa Max diberi tugas oleh Pater Marten Kuayo saat beliau masih menjadi pastor Dekenat Moni Puncak Jaya karena saat itu tenaga guru di SD YPPK BILAE hanya ada lima (5) guru dan pater menyuruh Bapak Max untuk mengajar meskipun Bapak Max hanya berijazah SD. Pada tahun 1999 Bapa Max diberi tugas oleh Pater Mathen untuk mengajar di SD tersebut dengan perjajian honor Rp.300.000/perbulan. Pada saat itu dua bulan pertama gajinya dibayar sesuai dengan perjanjia anatara pater dan Bapak Max.M
Memasuki bulan ketiga dan seterusnya honor untuk bapak Max sudah tidak diperhatikan lagi. Meskipun demikian, dengan keterbatasan pendidikan yang ia miliki ia tetap menjalankan tugas yang diberikan oleh pater untuk mengajar. Bapak Max mengajar dengan pengetatahuan yang sangat terbatas karena ia hanya menghandalkan pengetahuan yang pernah ia peroleh sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Bapak Max mengajar menghandalkan pentehuannya yang pernah diperoleh sejak SD.
Tanpa mengenal lelah dan bosan bapak Max terus dan terus mengajar dengan segalah keterbatasan pengetahuan yang ia miliki untuk mendidik anak didikannya. Walaupun demiakian Bapak yang berusia 52 Tahun ini selalu dan setia pada tugasnya yakni sebagai pendidik. Saat penulis bertanya tentang proses KBM (Kegiatan belajar Mengajar) di SD YPPK ini, beliau menceriterakan semua yang terjadi selama beliau jadi guru. Dengan sangat sedih saya mendengarnya.
Meskipun berbagai kesibukkan menghalang beliua namun, beliau tetap dengan setia menjalankan tugas sebagai tanggung jawab yang diberikan oleh Pastor kepadanya. Yang lebih sedih lagi adalah “beliau mengajar kelas I-III dengan keterbatasan pengetahuan yang beliau miliki, disamping itu beliau juga sedang memperdalam pengetahuan dengan mengikuti program paket C. Beliau sekolah paket untuk mendapatkan ijazah SMP. Pagi hari beliau mengajar murid-murid kesayangannya. Kemudian pada siang hari sekitar pukul 12.00 WIT-14.00 WIT beliau lanjut dengan belajar di sekolah paket. Sayangnya sekolah paket itu pun tanaga pengajarnya hanya satu dua saja yang mengajar. Dengan segalah keterbatasan yang ada beliau tetap mengajar.
Sebagai akhir beliau katakan bahwa meskipun saya tidak mendapat honor tetapi saya selalu setia pada tugas saya sebagai guru seperti yang pernah pater tugaskan pada saya. Meskipun saya tidak memiliki banyak pengetahuan tetapi dengan segalah keterbatasan dalam hal pegetahuan yang saya miliki saya selalu berusaha untuk mengajar. Karena saya sangat prihatin dengan masa depan murid-murid saya. Beliau juga mengatakan bahwa meski saya diberi tugas oleh pastor lalu karena tidak bayar honor saya dan saya tidak mengajar berarti itu dosa, dan juga beliau mengatakan juga bahwa bila saya tidak membagikan apa yang saya tahu dan miliki kepada murid-murid saya agar mereka tahu itu juga sama saja dengan saya berbuat dosa, katanya. Karena sekarang Intan Jaya sudah menjadi kabupaten sendiri maka guru-guru bisa ditamabah karena anak-anak sangat mebutuhkan pendidikan, dan juga beliau berharap supaya nasib para guru bisa dperhatiakan dengan baik oleh pemerintah kabupaten Intan Jaya.

Arnold Belau)*

MASYARAKAT INTAN JAYA MENGHARAPKAN PASAR YANG LAYAK

Intan Jaya – Pasar merupakan salah satu sarana terpenting dalam kehidupan masyarakat. Dimana pasar merupakan tempat masyarakat bertemu untuk melakukan kegiatan jual beli. Pengertian yang sederhana pasar merupakan tempat untuk bertemunya para penjual dan pembeli uantuk melakukan kegiatan jual beli.


Untuk membantu tujuan para penjual dan pembeli di pasar agar mencapai tujuan yang maksimal, dibutuhkan saran yang layak untuk para penjul dan pembeli melakukan kegiatan jual beli. Minimal ada tiga (3) hal yang menentukan pasar tersebut layak atau tidak, diantaranya :

1. Area Pasar

Tempat untuk melakukan kegiatan jual beli haruslah luas, sebab pada umumnya pasar merupakan tempat bertemunya para penjual dan pembeli yang berasal dari semua kalangan, dan tidak menutuipi kemungkinan masyarakat yang datang ke pasar pun banyak sehingga dibutuhkan tempat yang luas.

2. Gedung pasar

Kegiatan jual beli haruslah berlangsung di dalam sebuah gedung pasar yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang layak seperti, meja, bangku atau kursi dan lain-lain yang dapat menunjang jalannya kegiatan jual beli agar kegiatan tersebut dapat berlangsung dengan lancar dan aman.

3. Letak Pasar

Kegiatan jual beli sebaiknya berlangsung di tempat yang umum dan di tempat yang mudah dikunjungi oleh banyak orang. Dalam hal ini selain area pasar dan gedung pasar, letak pasar pu harus diperhatikan karena pasar setidaknya harus di tempat-tempat yang umum dan mudah untuk dikunjungi oleh banyak orang, sehingga para penjual dan pembeli yang datang ke pasar tidak mengalami kesulitan.

Apabila sebuah pasar dinyatakan layak apabilah ketiga hal diatas terpenuhi. Karena dari ke-tiga hal inilah yang menunjukan pasar itu layak atau tidak.

Di kabupaten Intan Jaya pasar yang ada disana termasuk kategori pasar yang layak. Karena ketiga syarat di atas terpenuhi namun luasnya pasar kurang memenuhi karena orang yang datang ke pasar untuk melakukan kegiatan jual beli kebanyakan berjualan di tanah yang kosong, dan diatas tanah yang kosong itu para penjual mebentangkan alas berupa tikar daun-daun dan karung-karung bekas lalu melakukan penawaran kepada pembeli. Pada tahun 2009 pasar dipindahkan ke lapangan sepak bola karena di area pasar lama pemerintah membangun barack untuk para SKPD. Mulai saat itu kondisi pasar di kabupaten Intan Jaya sangat memprihatinkan sebab tempat yang baru adalah tempat yang idak memenuhi syarat. Sebab tidak ada gedung pasar, tempatnya juga tidak luas, dan juga tempat berjualan pun tidak rata. Kemudian satu tahun kemudian pasar dipindahkan lagi ke tempat yang baru, malah di tempat yang baru ini kondisi pasar sangat memprihatinkan. Sebab tempat yang baru ini selain tidak ada gedung, tempatnya terletak di petigaan jalan, tempatnya tidak rata. Di tempat yang baru ini masyarakat yang datang untuk melakukan kegiatan jual beli ini tidak nyaman sebab masyarakat yang melakukan kegiatan jual beli ini meletakan jualan ini di sekitar jalan raya yang seharusnya pasar tidak bisa di adakan jalan raya, sebab mengganggu kendaraan dan bisa saja terjadi kecelakaan di tempat tersebut.

Sampai saat ini pemerintah belum berinisiatif untuk membangun pasar yang layak untuk masyarakat kabupaten Intan Jaya. Dan pasar di Intan Jaya sedang dalam kondisi yang memprihatinkan. Oleh karena itu pemerintan harus mendirikan tempat yang layak bagi masyarakat. Karena pasar merupakan tempat masyarakat jual beli barang dan dari hasil jual beli barang dagangan mereka itulah yang mereka gunakan untuk mempertahankan hidup mereka serta dari hasil itulah masyarakat dapat melengkapi kebutuhan dan keperluan mereka sehari-hari.

Arnold Belau)*
Read More...

Kamis, 25 Agustus 2011

KOMUNITAS MAHASISWA INDEPENDEN SOMATUA INTAN JAYA (KOMISI)

Maisini Misael
KOMUNITAS MAHASISWA INDEPENDEN SOMATUA INTAN JAYA
(KOMISI)
Sekretariat : Jalan Kamwolker Perumnas III, Abepura-Jayapura-Papua
Mobile Phone : 0821- 9885 - 0408 / 0821- 9778 - 8806

“Bertolak Dari Diri Kembalilah ke Jati Dirimu”
Dengan melihat keberadaan kabupaten Intan Jaya yang sangat tidak memungkinkan untuk menerima dan memasukan PT. PT Penambangan, karena Masyarakat kabupaten Intan Jaya sangat mengantungkan hidup mereka pada sungai – sungai yang ada untuk bercocok tanam lagi pula masyarakat bermukim di sekitar pinggiran sungai – sungai, maka Komunitas Mahasiswa Independen Somatua Intan Jaya (KOMISI) berkomitmen untuk jalan kaki dari Paniai – Enaro menuju Intan Jaya sambil Sosialisasi dari Distrik ke Distrik di Kabupaten Intan Jaya mengenai bahaya limbah PT. PT Penambangan yang akan masuk di kabupaten Intan Jaya di kemudian hari.
Berikut ini nama – nama Komunitas Mahasiswa Independen Somataua Intan Jaya yang melakukan sosialisasi ke daerah – daerah di Intan Jaya;
1. Misael Maisini, selaku Ketua KOMISI
2. Karel Kobogau, selaku Serkretaris KOMISI
3. Petrus Ugipa, selaku Koordinator KOMISI Distrik Wandae
4. Arnoldus Belau, Koordinator Publikasi & Dokumentasi KOMISI
5. Deserianus Bagubau, selaku Anggota KOMISI
6. Domi Dendegau, selaku Anggota KOMISI
7. Nemi Kobogau, selaku Anggota KOMISI
8. Engel Zonggonau, selaku Anggota KOMISI

9. Emanuel Tipagau, selaku Anggota KOMISI
10. Apele Majau, selaku Anggota KOMISI
11. Yan Kobogau, selaku Anggota KOMISI
12. Melen Ugipa, selaku Anggota KOMISI
13. Yunus Bagubau, selaku Anggota KOMISI
14. Osea Sani, selaku Anggota KOMISI
15. Kristianus Migau, selaku Anggota KOMISI
16. Rafael Kobogau, selaku Anggota KOMISI
17. Pilemon Mujijau, selaku Anggota KOMISI
Tepatnya hari Selasa tanggal 19 Juli 2011 pukul 07. 30 malam KOMISI mulai bergerak ke Paniai menggunakan Strada dan tiba di sana pukul 06.30 pagi. KOMISI menginap di salah satu rumah masyarakat di sebelah kali Enaro dan besok harinya KOMISI mengikut perahu Jongsong milik masyarakat Paniai menuju pasir putih, setibanya disana komisi menggunakan motor ojek untuk melanjutkan perjalanan ke ujung jalan pasir putih. KOMISI berjalan selama beberapa jam untuk mendapatkan kampung Ibosiga, tepatnya jam 04. 35 KOMISI tiba di kampung Ibosigga.
KOMISI dengan jumlah yang sangat banyak sehingga kOMISI menginap di dua rumah di kampung Ibosiga, rombongan ketua komisi Misael Maisini menginap di Rumahnya salah satu Frater yang bersal dari kampung itu. Sedangkan rombongan Sekretaris KOMISI Karel Kobogau bersama Kepala Desa Maidano bermalam di sala satu Rumah yang di sediakan masyarakat setempat untuk para Pelayan Misi Katolik di Kampung itu.
Jumat pagi tanggal 22 Juni 2011 pukul 06.30 KOMISI mulai berjalan menuju Maidano Intan Jaya, pukul 09.00 KOMISI tiba di Jemenataga dan selanjutnya pukul 11.35 KOMISI tiba di Magataga dan akhirnya pukul 04.00 KOMISI Tiba di Gepero. KOMISI Istirahat sejam di kampung tersebut sambil membagikan selebaran sosialisasi umum, selanjutnya komisi melanjutkan perjalanan menuju Maidano bersama kepala desa setempat dan tiba disana pukul 06.30
Besok harinya sabtu tanggal 23 Juli 2011 pukul 09.45 KOMISI melakukan sosialisasi atas bantuan kepala desa setempat serta para pelayan umat setempat. KOMISI memberikan pemahaman kepada masyarakat setempat dihalaman Gereja Maidano mengenai bahaya limba PT. PT Penambangan yang akan masuk di Kabupaten Intan Jaya dikemudian hari.
Yang hadir saat itu adalah masyarakat tiga kampung dengan masing masing kepala kampung, yakni kepala kampung Debasiga I Wilem Somau, kepala kampung Debasiga II Timotius Holombau dan kepala kampung Isandoga Aner Nagapa, para pelayaan umat setempat, kepala suku Distrik Wandae Jebu Sinipa serta Intelektual setempat.
KOMISI melakukan sosialisasi awal di kampung itu, setelah memberikan pemahaman kepada masyarakat setempat sambil membagikan selebaran dan menjelaskan isi selebaran KOMISI memberikan kesempatan kepada masyarakat setempat untuk menyampaikan pendapat mereka tentang bahaya limba pertambangan dikemudian hari.
Kepala Suku Distri Wandae Jebu Sinipa; adik – adik saya takut akan bahaya limba penambangan, karena akan mengancam kelangsungan hidup kami (masyarakat), karena kami pada umumnya berkebun di pinggiran sungai ini (Kemabu) sehingga yang kami inginkan hanyalah:
01. harus memperhatikan bahaya Limba, artinya bahwa; limba jangan dibuang ke
sungai Wabu, sungai Kemabu, sungai Mbiabu maupun sungai sungai lainya di Intan Jaya. Limba harus dibawa dalam Pipa dan sebelum di buang ke lautan harus di olah menjadi Air biasa atau air Bersih lalu dibuang ke lautan, sebab di laut juga masih ada makhluk hidup yang ingin hidup seperti makhluk makhluk lain di muka bumi ini.
02. PT. PT Penambangan boleh masuk dan Operasi dengan catatan harus
membuat perjanjian kerja sama yang jelas dan terbuka serta dapat dibuktikan
kebenarannya, dengan memakai pendekatan 40% untuk masyarakat adat
atau memakai mekanisme Famisasi bagi masyarakat pemegang hak ulayat
dan 60% untuk Investor.
Apabila kedua (2) hal ini tidak di terima oleh PT. Freeport maupun PT. PT Penambangan lainnya yang akan masuk di Intan Jaya, maka Masyarakat Adat selaku Pemegang hak ulayat tidak mengijinkan PT. PT Penambanagan masuk di wilayah kami, hal yang senada diungkapkan oleh kepala kampung Debasiga I Wilem Somau
Paitua Somau: saya merasa sudah cukup hidup bahagia dengan apa yang diberikan dari alam ini kepada saya dan saya merasa sakit perut dan kecewa, karena alam ini dirusakkan sehingga penghuni – penghuni alam ini entah kemana. Apakah,? dengan kehadiran pertambangan akan menambah penduk pribumi di tempat. Saya merupakan kemabu, yang saya mau semua sepakat dan komitmen untuk tidak menerima perusahaan pertambanagan sampai Tuhan Yesus datang, ini saja tidak ada yang lain.
Setelah mendengarkan keinginan dan kemauan dari masyarakat setempat, maka KOMISI istirahat beberapa menit lalu melanjutkan perjalanan ke Mbiulagi Distrik Wandae pada pukul 03. 50 dan tiba di Wandae pukul 07. 30. Setelah bermalam di situ KOMISI melanjutkan sosialisasi yang kedua di halaman Kantor Distrik wandae Pada hari minggu tanggal 24 juli 2011 pukul 02.00 WPB.
KOMISI memberikan pemahaman kepada masyarakat setempat sambil membagikan selebaran sosialisasi umum yang akan diadakan disugapa ibu kota kabupaten pada tanggal 10 – 11 Agustus 2011. Setelah memberikan pemahaman KOMISI memberikan waktu kepada masyarakat.
Masyarakat setempat sebagian besar menyatakan bahwa; ditempat ini selalu datang orang – orang asing, orang – orang asing ini datang hanya untuk menipu kami dan mencuri kekayaan kami, sehingga kami tidak terima PT. PT Penambangan masuk wilayah Intan Jaya. pada beberapa bulan lalu orang – orang asing datang ke tempat ini dan mencuri sesuatu yang kami anggap keramat dan berharga, akhirnya kami kehilangan sumber pembuatan garam asli (Mue Kumu) di tempat ini. Dulunya kami merasa kaya raya dengan hasil garam ini, namun apa boleh buat karena orang – orang asing telah mencurinya.
Setelah mendengarkan pernyataan masyarakat setempat, KOMIS bermalam di Mbilaggi di Rumanya Ketua Koordinator KOMISI wilayah Wandae, yakni Petrus Ugipa. besok harinya KOMISI melanjutkan perjalanan ke Distrik Homeyo pada pukul 07.00 dan tiba di sanepa pukul 11. 00. KOMISI istirahat selama dua (2) jam lamanya di Sanepa lalu KOMISI melanjutkan perjalanan ke Pogapa Distrik homeyo pada pukul 01. 30 dan KOMISI tiba di Homeyo pada pukul 03. 00.
Besok harinya tepatnya pada tanggal 26 Agustus 2011 KOMISI melanjutkan sosialisasi atas bantuan kepala desa dan Intelektual setempat. setelah sosialisi KOMISI memberikan kesempatan kepada masyarakat setempat.
Yang kami inginkan hanyalah sepakat untuk tidak menerima PT. PT Penambangan masuk di wilayah Intan Jaya, karena beberapa bulan lalu orang – orang asing datang ketempat keramat (Wutilimba) yang kami anggap suci dan memotret beberapa kus – kus (Dinggi So), sehingga keluarga kami meninggal dunia. setelah mendengarkan pendapat masyarakat setempat KOMISI melanjutkan perjalanan ke Bilae. Setibanya disana KOMISI Istirahat selama dua hari di Rumannya sekretaris KOMISI Karel Kobogau.
KOMISI melanjutkan perjalanan pada hari kamis tanggal 21 Juli 2011 pukul 08.00 ke Sugapa Ibu Kota Kabupaten Intan Jaya, dan tiba di sana pukul 05. 35. KOMISI bermalam di Rumanya Koordinator KOMISI Wilayah Sugapa,yakni Misael Sondegau. Besok harinya KOMISI di beri sala satu tempat tinggal untuk dijadikan sekratariat oleh Misi katolik Bilogae.
KOMISI terpencar kemana – mana guna mengadakan sosialisasi dari rumah ke rumah dan pada hari minggu tanggal 31 Juli 2011 Ketua KOMISI bersama Koordinator KOMISI Wilayah Wandae Petrus Ugipa menuju ke Titigi untuk beribadah disana sambil Sosialisasi.
Setelah ibadah KOMISI melanjutkan dengan sosialisi sambil membagikan selebaran kepada masyarakat Titigi. setelah sosialisasi kepada masyarakat setempat KOMISI memberikan waktu kepada masyarakat untuk menyampaikan Pendapat mereka.
Enos Kum: dulu negeri ini ibarat firdaus yang begitu kaya raya (sonowi emo), namun dengan datangnya orang – orang yang tidak tau diri menghancurkan negeri ini. Yang jelas dengan kehadiran PT. PT Penambangan di intan jaya malah akan lebih parah,karena gunung, Bukit, Hutan belukar, telaga, sungai, gua dan segala kekayaan alam milik kami akan dirusakkan oleh PT. PT Penambangan. Ini berarti kami tinggal tungguh waktu untuk habis dari tanah leluhur kami,. Semoga PT. PT Penambangan tidak masuk di Intan Jaya.
Julita Mujijau: saat ini saja kami ada susah apalagi dengan kehadiran PT. PT Penambangan di Intan Jaya, tutup saja.
Jermias Hagisimijau: Perusahaan Penambangan akan datang untuk menghabiskan isi kekayaan alam kami, tapi hasil kami tidak nikmati. Semua sumber – sumber hidup kami akan dimatikan dan kami juga akan mati satu persatu. Sehingga kami masyarakat akan sama – sama dengan semua orang yang peduli bersatu dan tutup saja.
Romanus Mujijau; Kami akan menjadi penonton seperti di Timika. namun kami tidak dapat makan dan hidup yang baik dari hasil kekayaan alam kami dan juga kami tinggal dibagian muara sungai sehingga akibat limba pertambangan sumber – sumber hidup kami akan dimatikan, sehingga kami akan habis, lebih baikTutup saja Perusahan Pertambangan.
Setelah KOMISI mendengarkan pendapat dari masyarakat setempat, KOMISI bermalam disitu selam dua hari dan KOMISI melanjutkan perjalanan ke Distrik Hitalipa pada hari Selasa tanggal 02 Agustis 2011 untuk melakukan sosialisasi yang kelima,
namun karena waktu tidak memungkinkan untuk KOMISI melakukan sosialisi, maka KOMISI membagikan selebaran ke Gereja Kombogosiga, Pugusigga, Kulapa, Sabenepa, Isigga, Janamba, Soanggama, Sugapa lama, Uyamuloggo, Tausigga dan beberapa daerah lainnya di Distrik Hitalipa.
Minggu tanggal 07 Agustus 2011, setelah Ibadah di Wabo Agapa seperti biasanya KOMISI melanjutkan Sosialisasi di situ. KOMISI memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memberikan pendapat mereka.
Kepala Desa Mindau: PT. Freeport sudah membunuh generasi intan jaya dengan eksplorasi di beberapa tempat di Wabu, dan sudah ambil hasil kandungan alam kami sehingga PT. Freeport jangan cobah – coba datang operasi lagi, saya sudah sumpah.

Stepanus Sondegau: yang kami inginkan hanyalah sepakat dan komitmen untuk tidak menerima PT. PT penambangan masuk di Intan Jaya, karena yang punya alam adalah kami, yang menjaga adalah kami, tetapi kami tidak akan menikmati hasil kekayaan alam kami, malah hudup kami nantinya lebih buruk dari hari ini,.. semoga perusahaan pertambangan tidak masuk di Intan Jaya.
Herodia Sani: hasil kekayaan alam milik kami sudah dirusakkan oleh PT. Freeport dan belum bayar sampai detik ini, untuk itu PT. Freeport jangan datang lagi ke Intan Jaya.
Musa Sondegau: kami mau tinggal dan hidup dimana,.? Satu – satunya sungai yang memberikan kami hidup hanyalah sungai ini (Wabu). kami sangat takut dengan PT. PT Penambangan yang akan mengancam hidup kami dan generasi kami, karena semua penghasilan hidup kami sehari - hari bersal dari pinggiran sungai – sungai ini.
Bendeta Tigau: sepakat dan komitmen untuk tidak terima PT. PT Penambangan masuk di Intan Jaya, tutup saja PT. PT Penambangan.
KOMISI istirahat selama beberapa hari dan tepatnya pada tanggal 10 Agustus 2011 KOMISI mau melakukan sosialisasi sesuai dengan jadwal, namun karena satu dan lain hal, maka KOMISI merencanakan untuk sosialisasi pada hari Jumat.
Tepatnya pada hari Jumat tanggal 12 Agustus 2011 pukul 10.00 KOMISI melakukan Sosioalisasi Umum di Pasar Sugapa Ibu Kota Kabupaten Intan Jaya, setelah melakukan Sosialisasi mengenai bahaya limba Penambangan KOMISI memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menyampaikan pendapat mereka.
David Kobogau: limbah penambangan harus dibawa dalam pipa dan diolah menjadi air biasa lalu dibuang kelautan mengingat dilautan masih ada makhluk hidup. Apabila hal ini sudah ditandatanggani hitam diatas putih oleh PT. PT Penambangan yang akan masuk wilayah Intan Jaya, maka hal yang kedua adalah membuat perjanjian kerja sama yang jelas, terbuka serta dapat dibuktikan kebenaran-nya, yaitu memakai mekanisme Famisasi atau 40% untuk pemilik hak ulayat sedangkan 60% untuk Investor.
Kedua hal diatas sudah disepakati bersama – sama dengan melibatkan Investor,Pemerintah dan Masyarakat adat, maka PT. PT Penambangan boleh masuk, jika belum ada kesepakantan diatas, maka tidak diijinkan untuk PT. PT Penambangan masuk wilayah Intan Jaya.
Andreas Duwitau Tokoh Pemudah : kami masyarakat sepakat dan komitmen untuk tutup saja PT. PT Penambangan yang masuk wilayah Intan Jaya, karena tidak ada keuntungan satupun bagi kami masyarakat adat, Tutup Saja.
Bernabas Tipagau Tokoh Masyarakat: PT. PT Penambangan sangat mengancam kelangsungan hidup kami dan generasi kami, jadi kami sepakat dan komitmen untuk tutup saja PT. PT Penambangan yang masuk Intan Jaya.
Emelia Sani Tokoh Wanita: kami punya generasi mau kemanakan,.? Hidup kami hanya tergantung dari sungai – sungai ini, tidak ada tempat bagi kami untuk hidup. Tutup saja PT. PT Penambangan yang masuk di Intan Jaya.
Thomas Sondegau Tokoh Pemuda: kami masyarakat sepakat dan komitmen untuk tutup PT. PT Penambangan yang masuk di Intan Jaya, karena PT. PT Penambangan datang juga pasti hidup kami tambah susah dari sekarang, tidak ada pilihan lain, jadi tutp saja.
Servina Duwitau: kami mau tutup saja PT. PT Penambangan, tapi di tempat ini banyak Yudas Iskariot yang sudah jual kami dan nati jual kami hanya untuk kepentingan diri sendiri dan kelompok sendiri, tapi hasil itu dia akan dapat di kemudian hari.
Milon Ama Maisini; orang – orang seperti yang dulu sudah punah dari tempat ini, sehingga kami mencari orang – orang itu. Pasti saja dengan kehadiran PT. PT Penambangan sangat mengancam generasi kami, sehingga waktu demi waktu kami juga akan habis dari tanah leluhur kami, tutup saja PT. PT Penambangan yang masuk di Intan Jaya.
Yunus Sani: Perusahan Penambangan boleh masuk, tapi dengan catatan kimia harus dibawa dalam pipa dan sebelum buang ke lautan harus di olah menjadi air biasa, apabila hal ini Ditandatangani hitam diatas putih oleh Perusahan yang akan masuk, maka yang kedua adalah pembagian hasil dengan mekanisme Famisasi atau 40% untuk masyarakat adat dan 60% untuk Investor, kalau tidak mau terima ini kita tunggu negara lain, itu saja tidak ada lain.
Sugapa Lama Wandagau: kami semua harus sepakat dan komitmen untuk pulangkan Perusahan Penambangan, karena perusahaan akan membuang limbah ke sungai – sungai yang ada di Intan Jaya. ini berarti kita tidak akan hidup di intan jaya, tapi kita akan habis satu persatu, tutup saja dari pada kita yang habis.
Herman sondegau: kami masyarakat sepakat dan komitmen untuk tolak perusahaan pertambangan, karena tidak ada keuntungan satupun dari perusahaan. Kami minta bantuan pesawat perusahaan untuk mengantar masyarakat yang sakit, namun perusahaan tidak pernah tolong kami, walaupun memo sudah dikasih dari pemerintah intan jaya, bukan itu saja yang kami hadapi. Masih banyak hal yang tidak dapat kami sampaikan. Kami merasakan bahwah besok - besok perusahaan pertambangan ini sangat membunuh kehidupan kami dan kehidupan generasi kami untuk itu kami harus sepakat dan komitmen sera membangaun kekuatan untuk pulangkan setan ini (PT. Freeport).

Berdasarkan hasil sosialisasi dari KOMUNITAS MAHASISWA INDEPENDEN SOMATUA INTAN JAYA (KOMISI) Sebagian besar masyarakat adat (99%) selaku pemegang hak ulayat menyatakan bahwa; tidak menerima PT. PT Penambangan, karena kami (masyarakat) tidak ada tempat untuk bercocok tanam dan masih mengantungkan hidup kami dari pinggiran sungai Wabu, Kemabu, Mbiabu maupun sungai – sungai lainya, lagi pula kami (masyarakat) bermukim di pinggiran sungai – sungai dan muara sungai – sungai ini. Apabila perusahaan pertambangan di paksakan masuk di Intan Jaya, maka kami dan generasi kami akan kemana,.?
Yang jelas dengan kehadiran PT. PT Penambangan di Intan Jaya akan membunuh kami dan generasi kami, sehingga kami juga meminta kepada Judas – Yudas Iskariot yang selalu jual kami hanya untuk memuaskan kepentingan diri sendiri dan kepentingan kelompok untuk segerah berhenti menjual kami lagi. Kalau tidak Yudas – Yudas ini akan ditelan oleh alam ini, sehingga jangan main – main dengan alam ini, karena alam ini juga suatu saat akan bermain – main denganmu.
Sedangkan masyarakat sebagian kecil (1%) masih takut dengan limbah penambangan , sehingga masyarakat menyatakan bahwa: Perusahan Penambangan boleh masuk dengan catatan bahwa; (1). Llimbah penambangan harus dibawa dalam pipa dan sebelum dibuang kelautan harus diolah menjadi air biasa , lalu di buang ke laut, karena di laut juga masih ada makhluk hidup yang ingin hidup seperti makhluk – makhluk lain di muka bumi ini. apabila poin pertama ini sudah disepakati dan Ditandatangani hitam diatas putih oleh pihak perusahaan pertambangan, maka hal yang kedua (2). Adalah pembagian hasil harus memakai mekanisme Famisasi atau 40% untuk masyarakat adat dan 60 % untuk Investor, apabila ke dua (2) hal ini disetujui oleh PT. PT Penambangan yang akan masuk di Intan Jaya ,
maka yang ketiga (3). Adalah Tiga pihak harus duduk dan tanda tangan hitam diatas , yaitu masyarakat adat selaku pemilik hak ulayat, pemerintah kabupaten intan jaya dan investor.
Apabila ke tiga (3) hal diatas sudah terjadi , maka kami juga akan menerima PT. PT Penambangan untuk masuk operasi di Intan Jaya, tapi kalau ketiga (3) hal diatas belum terjawab, maka untuk sementara sabar (Biar dia tinggal).
Setelah mendengarkan pendapat Masyarakat Intan Jaya dari Distrik ke Distrik dan dari kampung ke kampung yang dimulai dari kampung Maidano Distrik Wandae pada hari sabtu tanggal 23 Juli 2011 sampai dengan Distrik Hitalipa di Hitalipa hingga sosialisasi umum di Distrik Sugapa Ibu Kota Kabupaten Intan Jaya pada hari Jumat tanggal 12 Agustus 2011,maka KOMISI (KOMUNITAS MAHASISWA INDEPENDEN SOMATUA INTAN JAYA) menyimpulkan hasil sosialisasi tersebut dalam bentuk press release berikut ini:

PRESS RELEASE/V/KOMISI/VIII/2011

Masyarakat Intan Jaya pada umumnya masih mengandalkan hidup mereka pada alam dan sungai – sungai disekitarnya yang mereka anggap merupakan tempat satu – satunya untuk memenuhi kehidupan mereka sehari – hari.
Mereka menolak kehadiran PT. PT Penambangan, karena sungai – sungai itu yang menghidupkan mereka dari generasi ke generasi dan mereka rasa tidak ada tempat bagi mereka dan generasi mereka apabila perusahaan pertambangan dipaksakan masuk dan operasi di Intan Jaya, karena tidak menutup kemungkinan yang jelas limbah penambangan akan dibuang ke sungai – sungai yang ada di intan jaya.
Untuk itu KOMISI menegaskan kepada pihak – pihak yang masih takut akan bahaya limba pertambangan, namun masih menerima PT. PT Penambangan untuk masuk operasi di intan jaya segera sadarkan diri. Jangan jadi Yudas Iskariot dan membunuh masyarakat Intan Jaya dengan menghadirkan PT. PT Penambangan hanya untuk memuaskan kepentingan diri sendiri dan kepentingan kelompok.
KOMISI juga menegaskan kepada PT. Freeport yang sedang melakukan eksplorasi tahap kedua (2) di basecam wabu sugapa – intan jaya segera berhenti sampai disitu jangan lagi masuk ke tahap ke tiga (3) , karena perusahaan belum melakukan kewajiban perusahaan, yaitu; mengadakan Penghijauan (REKLAMASI) kembali terhadap kerusakan yang sudah pernah dikasih botak oleh PT. Freeport. beberapa gunung yang di kasih botak tersebut merupakan tempat – tempat sumber berburuh, tempat buah pandang, tempat rotan, tempat kayu dan lain lain dan sampai saat ini belum bayar ganti rugi semua kerusakan tersebut, sehingga PT. Freeport jangan coba – coba untuk masuk eksplorasi ke tahap ketiga.
Apabila perusahaan masih melakukan aktivitasnya, maka kami juga tidak main – main untuk membangun kekuatan untuk menghentikannya.

Press release ini kami buat dengan sesungguhnya untuk dapat ditindaklanjuti oleh pihak-pihak terkait demi menyelamatkan dan melindunggi umat TUHAN di Wilayah Intan Jaya dari bahaya Kapitalisme, yang akan mengancam kelangsungan hidup masyarakat Intan Jaya secara pelan, tapi pasti.

Jayapura, Rabu 24 Agustus 2011

“Apa Yang Engkau Tabur Kini, Engkau Akan Menuainya”

KOMUNITAS MAHASISWA INDEPENDEN SOMATUA INTAN JAYA (KOMISI)
KETUA

MISAEL MAISINI

Senin, 22 Agustus 2011

PUNYA SERTIFIKAT KOMPUTER TETAPI TIDAK BISA MENGOPERASIKAN KOMPUTER

Pada masa era global ini minimal untuk mengoperasikan computer harus bisa oleh setiap manusia di belahan dunia manapun, karena computer adalah sebuah saran yang diciptakan untuk membantu aktifitas meanusia untuk kenutuhan hidupnya. Lebih parah bila tidak bisa mengoperasikan computer. Karena computer mekebutuhan utama yang tak terlepas dari kebutuhan lainnya, misalnya untuk mengetiak pada zaman dahulu masih menggunakan tulisan tangan dan juga maih mengguanakan mesin ketik manual.

Namun pada perkembangan zamn yang begitu cepat akhirnya untuk menulis surat ataupun yang lainnya tidak memerlukan tulisan tangan maupun tik-kan dari mesin tik manual. Artinya bahwa computer di era globalisasi ini sangat penting karena semuanya baik untuk men-tik surat-surat maupun men-tik kebutuhan lainnya tidak memerlukan tik-kan mesin ketik manual maupun tulisan tangan tetapi semuanya itu semuanya menggunakan computer.

Sehingga tidak heran jika zaman sekarang mulai darri anak-anak maupun tingkat dewasa mengguanakan computer. Di negara-negara bekembang sudah mengkomputerisasikan computer dalam kehidupan masyarakat sehingga di beberapa negara seperti Amerika Serikat dan beberapa negara maju lainnya meenggunakan computer dengan bantuan jaringan internet bisa menggukana computer itu sebagai saran untrue mengajar dan kebutuhan lainnya, pendidikan dari rumah artinya tidak ke sekolah lagi namun guru-guru hanya mengajar lewat janringan yang ada sehingga bisa mendapatkan pengajaran dari guru-gurunya dari rumah saja.
Manfaat komputer dalam kehidupan sehari-hari sangat banyak dan membantu, mempermudah, mempercepat pekerjaan-pekerjaan manusia yang mungkin sulit bila tidak menggunakan komputer diantaranya adalah:
1. Bidang Pendidikan
Kita tahu bahwa untuk memanfaatkan TIK dalam hal pembelajaran tidak semudah dibayangkan.Perlu beberapa syarat yang harus dipenuhi demi terwujudnya pemanfaatan TIK dalam pembelajaran,diantaranya :
-Adanya akses teknologi internet untuk guru maupun siswa,baik di dalam kelas,sekolah,maupun lembaga pendidikan guru,
-Adanya materi yang bermutu bagi guru dan siswa,
-Guru harus harus produktif terhadap perkembangan TIK.
2. Bidang Kesehatan
Salah satu Dari manfaat komputer dalam bidang kesehatan adalah Mempermudah dokter dan perawat dalam memonitor kesehatan pasien, monitor detak jantung pasien lewat monitor komputer, aliran darah, dll. Itu adalah salah satu manfaat komputer dalam bidang kesehatan.
3. Bidang Transportasi
Dengan adanya komputer semua jadwal dan jalur penerbangan yang transit dibandara bisa di program dan dijadwalkan dengan komputer.Untuk menerbangkan sendiri pesawat dilengkapi dengan peralatan komputer.
4. Bidang Jasa Pengiriman Barang
Dengan adanya komputer dan internet orang tidak lagi menunggu berhari-hari menerima surat, cukup lewat email saja lebih cepat dalam sekejap.
5. Bidang industri Otomotif
Mobil-mobil di buat dari kerangka body, mesin, peralatan elektronik di pabrik denga bantuan robot yang dikendalikan oleh komputer. Dengan bantuan komputer pabrik-pabrik otomotif bisa memproduksi mobil dalam jumlah ratusan perbulan.
6. Bidang Jasa Konstruksi
Dengan komputer para insinyur dan arsitek mendesain gambar konstruksi dengan permodelan dan perhitungan yang akurat dan cepat yang dioperasikan dengan bantuan komputer.
7. Bidang Industri Perfilman
Semua efek-efek di dunia akting, animasi, dan penyotingan adegan film semua di rekam dengan perangkat elektronik yang dihubungkan dengan komputer. Animasinya juga di kembangkan mempergunakan animasi yang dibuat dengan aplikasi komputer.
8. Bidang Industri Rekaman
Bahwa untuk menghasilkan suara yang bagus perlu pengaturan perekam dan modifikasi suara dengan media komputer.
9. bidang Pertahanan dan Keamanan
Negara maju seperti Amerika telah dilengkapi dengan peralatan satelit yang dikendalikan dari Bumi. Amerika menggunakan Jaringan Inteligen yang dilengkapi dengan Teknologi komputer dan Informasi modern.

Beberapa waktu lalu ada seorang pemuda yang baru saja diangkat menjadi CPNS (Calon Pegawai Negri Sipil) dari sebuah kabupaten pemekaran di pegunungan Papua Tengah, datang ke tempat saya dan teman-teman saya. Dimana kami diberikan sebuah kamar untrue dijadikan sebagai secretariat sementara untrue kegiatan Sosialisasi Manusia dan Alam Intan Jaya. Pada saat itu pemuda itu datang dan meminta laptop milik saya untrue belajar men-tik, lalu saya tidak mengabulkan permintaannya. lalu pemuda itu mengatakan bahwa “ sa ini punya sertifikat computer yang Pemda kasih tapi saya tidak tahu cara mengoperasikan computer” lalu say bertanya lagi , Kemudian Sertifikat itu Pemda berikan kepada ko dengan kop u teman-teman dengan tujuan apa? ah. . . . . .pemda dorang kasih saja ini, say ajuga tidak tahu karena saya tidak tahu gunakan computer jadi nanti saya bakar saya punya sertifikat itu, katanya.
PEMDA tidak bisa memberikan sertifikat computer bila bawahannya tidak bisa meng operasikan computer karena itu sama saja dengan membodohi bawahannya. Bila ingin meyekolahkan pegawainya agar bisa mengoperasikan computer maka tiap kepala dinas harus menyekolahkan ataupun memberikan pelatihan dan memberikan izin untuk pegawainya bisa mengoperasikan computer, bukan dengan cara memberikan sertifikat kepada orang yang sama-sekali tidak bisa mengoperasikan computer. Hal semacam ini sangat jelek karena nama kabuaten jelek dan juga bila punya sertifikat tetapi tidak bisa mengoperasikan computer berarti yang malu adalah pihak yang memberikan sertifikat kepada orang yang tidak bisa mengoperasikan computer karena sudah membodohi orang lain dengan memaksakan keadaan.

Arnold Kiba Belau )*

Jumat, 20 Mei 2011

AJARAN BUDDHISME TENTANG DUKKHA DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDERITAAN MASYARAKAT PAPUA.

Saya melihat dan mempelajari ajaran buddhisme tentang dukkha dan relevansinya dengan penderitaan masyarakat Papua. Ini menjadi sorotan untuk diselidiki. Alasan yang paling fundamental tergambar dan terlihat bahwa di sana terjadi penderitaan yang membawa suatu pengharapan. Pengharapan itu terjadi karena ada sesuatu yang dipandang sebagai tetap ada. Ada artinya sebuah jalan keluar dari penderitaan mencapai impian yaitu kebebasan. Kebebasan yang tercapai jika dan hanya jika sadar dari penderitan membawa habitus baru dalam kehidupan. Dalam tulisan saya ini tidak bermaksud menyajikan seluruh filsafat mengenai tema, namun sesuai dengan pemahaman Saya akan menguraikannya dari sudut pandang ajaran Buddhisme.

Buddhisme lahir dari ketidaksetujuan praktek ritual dalam weda yang pada awalnya berisi cara-cara praktis mencapai keselamatan. Kemudian ia berkembang menjadi satu sistem. Buddha mengajarkan bahwa kondisi realitas bersifat sementara dan berhubungan. Manusia menderita dalam hidup karena hasrat yang tak berkesudahan pada hal-hal sementara. Pembebasan dari penderitaan dilakukan dengan melatih pikiran dan tindakan. Dengan tindakan yang benar, hal yang baik akan datang.
Pandangan hidup Buddhisme bersifat pesimistis yaitu: hidup adalah penderitaan. Pesimisme itu mendorong disediakannya jalan untuk mengatasi penderitaan. Penderitaan itu terbagi menjadi tiga bagian, yang pertama penderitaan harian. Penderitan harian tampak dalam kesulitan. Kedua, Viparinama Duka adalah penderitan sebagai akibat ketidakstabilan dalam hidup. Perubahan dialami terus-menerus. Dunia, tidak stabil sementara tanpa identitas/diri. Yang ketiga, Samsara Duka adalah penderitan sebagai akibat dari kehidupan yang sudah ditentukan/ditakdirkan.

Buddha menawarkan hal yang paling penting adalah sikap moderat. Kemoderatan tampak dalam sikap mengayomi apa saja, dalam ajaran tentang kasederhanaan dalam menikmati sesuatu dan tiadanya perendahan diri yang ekstrim. Ada empat ajaran mulia yang ditawarkan Buddhisme yaitu: yang pertama Dukkha adalah penderitaan ada di mana-mana. Yang kedua Samudaya adalah sebab dari penderitaan adalah hasrat yang tidak pada tempatnya dan yang berakar dalam kemasabodohan. Yang ketiga adalah Nirodha adalah ada akhir dari penderitaan, yaitu Nirwana (kemunkinan pembebasan ada bagi setiap orang). Dan yang keempat Maggo adalah ada sebuah jalan keluar dari penderitaan yang dikenal sebagai delapan langkah mulia.

Berdasarkan ajaran Buddhisme tentang Dukkha terlihat pada realitas orang Papua dari tahun ke tahun mengalami penderitaan. Menurut Dumma Socrates Sofyan Yoman, penderitaan yang dialami masyarakat Papua adalah penjara ketakutan, kegelapan masa depan, diskriminasi, diintimidasi, diteror, dianiaya, dieksploitasi, budaya bisu dan takut yang disebabkan oleh kekejaman dari penjajahan Indonesia yang berwatak militeristik terhadap sumber daya alam yang buat mereka menderita. Masyarakat Papua menderita karena ingin bahwa segala sesuatu tetap ada, seperti sumber daya alam yang dieksploitasi oleh pemerintah Indonesia yang bekerja sama dengan investor asing seperti PT. Freeport Tembagapura. Investor asing mengeksploitasi sumber daya alam tanpa memperdulikan hak ulayat pemilik tanah. Kritik terhadap penderitaan yang dialami dari tahun ke tahun di atas tidak ada penyelesaian secara tuntas, menyeluruh dan manusiawi, sementara sumber daya alam dikuras dan dieksploitasi, sehingga generasi penerus Papua menuntut hak dan kebebasan yang paling tinggi yaitu kebahagian dari hasil sumber daya alam, tetapi yang ada hanyalah penderitaan.

Melihat realitas seperti di atas maka masyarakat Papua menuntut untuk keluar dari Dukkha dan meminta Maggo melalui aksi damai tetapi tidak diberi, sehingga Papua menjadi medan pertempuran yang besar. Pertempuran yang membawa masyarakat Papua menjadikan tanah sebagai peristirahatan terakhir. Masyarakat Papua yang mendiami tanah Papua hanya menjadi saksi bisu atas penderitaan dan mengingat sedikit dan menulis sedikit saja, tetapi dunia tidak akan lupa pada mereka yang wafat karena perjuangannya. Perjuangan itu tetap berlanjut dan dikenang terus. Kenangan untuk menyelesaikan pekerjaan mereka yang belum selesai yang telah mereka memulai dengan perjuangan dukkha yang dasyat, maka sekarang tugas generasi adalah menyelesaikan perjuangan mereka yang belum tuntas. Perjuangan Dukkha yang dialami masyarakat Papua di atas kekayan alam merupakan salah satu tuntutan pengharapan yang manusiawi, sebab ketidaksetujuan terhadap eksploitasi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia yang bekerja sama dengan investor asing. Penderitaan itu terus dialami dan diwariskan kepada generasi penerus sampai sekarang, maka reaksi dari generasi penerus sekarang adalah menuntut untuk meluruskan sejarah integerasi secara fundamental dan hakiki demi mencapai Nirvana.

Masyarakat Papua ingin hidup damai, tidak ada kerusuhan, tidak ada perang, tenang, tenteram hati, keadaan tidak bermusuhan, rukun sebagai dasar untuk membangun kesejatian hidup yang realitis di atas kekayan alamnya. Arthur Schopenhauer mengatakan bahwa: Realitas fundamental adalah kehendak. Karena kehendak akibatnya hidup dipenuhi perjuangan, konflik dan ketidakpuasan. Terinspirasi oleh Buddhisme ia mengatakan bahwa semua kehidupan adalah penderitaan yang hanya dapat diatasi dengan mengakhiri hasrat. Untuk mencapai Nirvana dalam ajaran Buddhisme perlu adanya upaya untuk menyuarakan pembebasan dari dukkha. Dukkha akan keluar, jika dan hanya jika penderitan dipandang sebagai Nirodha, maka perlu adanya Maggo sebagai jalan keluar dari penderitaan adalah hasrat. Hasratlah yang membawa pada kesadaran yang tinggi dari pemerintah Indonesia. Mengapa masyarakat Papua menuntut kebebasan dari Dukkha, karena mereka belum menemukan Maggo sebagai sebuah jalan keluar dari penderitaan yang dikenal sebagai delapan langkah mulia terhadap nasib masyarakat Papua kedepan.

Jika berdasarkan konsentrasi penuh pada ajaran Buddhisme tentang Maggo dan didukung terus oleh pemerintah Indonesia dalam mensejahterakan masyarakat Papua berarti tidak ada tuntutan untuk keluar dari integrasi dengan negara kesatuan republik Indonesia. Masyarakat Papua berpikir bahwa jika mencapai Maggo berarti tidak ada yang dipersoalkan terhadap integrasi masyarakat Papua dari negara kesatuan republik Indonesia. Fakta membuktikan bahwa Dukkha yang dialami masyarakat Papua membutuhkan ajaran Nirodha yaitu ada akhir dari penderitan yaitu Nirvana, maka untuk mencapai Nirvana perlu adanya kebenaran kesadaran sebagai jalan menuju Maggo. Realitas yang dialami harus dipandang sebagai awal dari perjuangan menuju kebaikkan. Kebaikan menghasilkan penyempurnaan pemisahan diri dari Dukkha, jika ada niat yang baik. Dukkha berarti pemisahan diri yang menghasilkan keseimbangan hubungan kekerabatan untuk membangun kebebasan. pembebasan artinya lepas dari penindasan terhadap masyarakat Papua menuju kualitas hidup yang tertinggi.

Semua penindasaan terhadap masyarakat Papua membutuhkan penyelesaian. Cara penyelesaiaannya membutuhkan keterbukaan diri dari pemerintah Indonesia. Kesadaran pencapaian Nirvana membutukan harmoni sebagai dasar perdamaian antara manusia dengan sesama untuk menciptakan toleransi. Toleransi dapat dimulai dengan membuka diri dan menghargai pandangan yang berbeda demi suatu kehidupan bersama dengan mengedepankan perikemanusian yang dapat dikembangkan melalui diri dalam relasi cinta, dan adil terhadap manusia sebagai sesama.

Dukkha pada masa kini tidak relevan untuk manusia dalam semua bidang kecuali dalam bidang-bidang tertentu seperti pendidikan. Yang dibutuhkan adalah bijaksana dalam segala hal. Jika bertindak bijaksana sesuai dengan akal budinya, maka kebahagian itu juga sama dengan keutamaan. Keutamaan dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia dengan cara berpikir dan bertindak secara rasional terhadap masyarakat Papua, dan mengajarkan Maggo sebagai jalan keluar dari Dukkha. Menurut Plato, manusia mengoptimalkan keutamaan adalah ketika manusia adil. Kejahatan terbesar adalah ketidakadilan (ketidakbenaran) saat manusia hidup jahat dan tidak tahu diri, dalam diri orang itu tidak ada harmoni. Ajaran Buddhisme dapat diterapkan dengan berkat ketenangan batin. Seandainya perasan batin tidak memberi ketidaktenangan tentang tindakan moral yang salah, juga bisa membawa dampak yang membuat masyarakat Papua menjadi canggung untuk mempertahankannya terhadap manipulasi kebodohan dan berjuang melawan dukkha.

Jadi, Penderitaan yang dialami masyarakat Papua adalah penjara ketakutan, kegelapan masa depan, diskriminasi, intimidasi, teror, aniaya, eksploitasi, budaya bisu dan takut yang disebabkan oleh kekejaman dari penjajahan Indonesia yang berwatak militeristik terhadap masyarakat Papua harus di hentikan. Yang diinginkan oleh masyarakat Papua adalah bebas dari penderitaan (dukkha) secara tuntas, menyeluruh dan manusiawi. Sehingga Sorotan yang disodorkan pun dapat memenuhi keinginan masyarakat Papua untuk hidup dengan bebas merdeka di dalan negara kesatuan republik Indonesia.

Merdeka merupakan salah satu keinginan insani yang amat mendasar. Pembebasan dari penderitan dilakukan dengan melatih pikiran dan tindakan berdasarkan aturan karma, sehingga masyarakat Papua ingin yang buat mereka mencapai nirvana adalah hidup damai, tidak ada kerusuhan, tidak ada perang, tenang, tenteram hati, keadaan tidak bermusuhan, rukun sebagai dasar untuk membangun kesejatian hidup yang realitis diatas kekayan alamnya. Masyarakat Papua membutuhkan adalah keterbukaan diri dari pemerintah Indonesia, demi membangun dan mengajarkan tentang kehidupan baik dengan kesadaran. Kesadaran yang keluar dari dukkha dangan mendepankan ajaran buddhisme tentang maggo sebagai delapan langkah mulia di terapkan dengan baik secara fundamental dan hakiki terhadap penderitaan yang di alami masyarakat Papua.

oleh : Krismas Bagau

Sabtu, 14 Mei 2011

Seandainya Kau Masih Ada

Seandainya kau tidak pergi
Seandainya kita tidak berpisah
Aku masih bisa memanggilmu ‘Kakak’

Walaupun kau tidak berthan lama di planet ini
Walaupun kau dan aku tak saling mengenal
walaupun kau dan aku tak saling tahu
Walaupun kau belum memberikan senyum manismu padaku
Aku tahu bahwa dulu pernah kau ada

Entah kau dimana aku tak tahu keberadaanmu
Hanyalah cerita tentangmu yang bisa kudengar
Hanyalah bisa kudengar untaian kata yang bisa kudengar ditelingaku
Sulit untuk kubayangkan seperti apa dirimu
karena kita berada di planet yang berbeda
karena kita tidak bersama
aku yakin bahwa disuatu saat bila ajalku aku bisa bertemu denganmu
dan aku bisa memanggilmu ‘Kakak’

Semoga kau baik-baik disana “KAKAK”

( Buat Kak Felix B )


Kamis, 14 April 2011

Aku mencintaimu mama

Mama. . . . . .
Walau aku tak bersamamu
Walau aku tak disampingmu
Walau aku jauh di rantauan
Pada hari yang special berbahagia ini
Aku ingin capkan “terimakasih”
Mama. . . .. . .
Pada hari ini ku ingin persembahkan sebuah puisi untukmu
Mama,..
Kau bagaikan matahari
Yang selalu menerangi setiap ruang gelapku
Kau tetap tersenyum walaupun hujan mengaburkanmu
Walaupun malam menenggelamkanmu
Kau tetap menerangi hari-hariku
Karena engkau adalah matahariku
Karena engkau adalah pelita hidupku
Mama,..
Kau menjadi inspirasi bagiku
Untuk terus bangkit
Untuk terus berdiri dan
Untuk terus berjalan

Kau menjadi pompa semangatku
Dan kau adalah hidupku
Aku tak tahu mama
Apa yang akan terjadi padaku
Jika tuhan memisahkan kita
Mama,..
Aku ingin selalu bersamamu
Mendengar suaramu sepanjang waktu
Melihat senyum yang selalu terukir dari bibirmu
Aku sangat bersyukur pada allah
Karena dia telah melahirkanku dari rahimmu
Karena dia telah menganugrahiku seorang mama sepertimu
Mama,..
Satu hal yang harus kau tahu
Aku akan selalu mencintaimu

I LOVE YOU MAMA
By : Arnold)*

Minggu, 27 Maret 2011

Pesta Miras


Tet. . . Tet. . . Tet… Telepon genggam saya bunyi. Bapak saya melalui telepon genggam saya, memanggil saya dari jayapura, bapak saya menyuruhku untrue datang bersama dengan kakak saya yang bernama Mathew (nama Samaran). Kemudian saya menelpon kakak saya Mathew lalu karena kakak saya juga tempat tinggalnya agak jauh dari tempat tinggal saya. Setelah menelpon kakak saya, saya pun langsung turun ke jalan raya untuk  menunggunya. 

Sesampainya saya di jalan raya, terlihat mobil Avanza berwarna abu-abu parkir di mata jalan masuk ke tempat tinggal saya. Saya menduga bahwa mobil yang di parkir itu mungkin oleh para pejabat atau orang-orang besar yang parkir sebab di tempat itu juga ada sebuah Rumah Makan (RM Surya). 

Dalam beberapa menit saya memperhatikan dengan baik mobil itu serta orang yang berada di dalam mobil itu. Namun dugaan saya salah, karena ternyata dalam mobil itu terdengar suara musik yang di putar dari dalam mobil itu. Ada beberapa orang tertawa sambil mengiukuti irama music yang mereka pasang dalam mobil itu. 

Tidak lama kemudian ada seorang pemuda yang usianya bila diperkirakan ± 28-30 Tahun menggocengi seorang gadis lalu datang dan berhenti dimana tempat yang sedang saya berdiri. Pemuda dan gadis yang tadi membawa sebuah botol yang didalamnya berisi bensin. Ternyata mereka parkir mobil itu karena kehabisan bahan bakar. Saat pemuda itu tiba, pintu itu terbuka. Lalu kemudian seorang wanita keluar dengan masih memakai baju dinas, artinya wanita itu bekerja di kantor.

Karena pintu mobilnya terbuka, saya mengarahkan padangan saya ke dalam mobil itu. Ternyata mobil itu dikendarai oleh seorang wanita juga. Wanita yang mengendarai mobil memegang rokok ditangan kirinya sambil menghisap rokok dan memegang HP yang bisa memutar video klip maupun lagu. Kemudian wanita itu memutarkan video klip. Lalu mereka tertawa-tawa di dalam mobil itu setelah menyaksikan tayangan yang ditayangkan dalam video klip itu. 

Tidak lama kemudian datanglah seorang pria yang berbadan kekar dan masih memakai baju dinas. Anehnya, setelah pria itu tiba wanita yang tadinya duduk di depan bersama sopir, buka pintu dan keluar untuk menemui pria itu, setelah ditemuinya ia langsung memeluk dan menciumnya. Mereka tidak sadar karena otak dan pikiran mereka dikuasai oleh alcohol. Mereka saling memeluk dan berciuman, seakan-akan dunia milik mereka berdua. 

Ow…….bisa juga yeah. Papua akan seperti apa jadinya. Seharusnya orang-orang yang sudha mengerti dan orang yang masuk dalam system pemerintahan itu memberikana contoh yang baik kepada masyarakat. Namun sebaliknya mala mereka yang merusak kehidupan.
Memalukan!! Sungguh memalukan. Masih dengan pakaiana dinas berpesta miras lalu melakukan hal-hal yang dinilai sangat menyimpang seperti berciuman dan berpelukan di tempat-tempat umum. 

Arnold Belau