Rabu, 14 Maret 2012

FIM Menolak Rencana Pemerintah Menaikan Harga BBM

FIM demo Tolak Kenaikan Harga BBM di DPRP, Foto Arnold Belau
ARNOLD--- Forum Independen Mahasiswa (FIM) bersama seluruh komponen masyarakat di Papua menolak rencana pemerintah untuk menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang akan mulai diberlakukan pada tanggal 1 April 2012 mendatang.

Ketuan FIM Iseen Syufi mengatakan bahwa “FIM melakukan aksi damai ke DPRP guna menolak rencana kenaikan BBM oleh Pemerintah Indonesia. Menurutnya, jika pemerintah menaikan harga BBM maka angka kemiskinan dan pengangguran di Indonesia akan semakin meningkat. Oleh Karena itu kami melakukan aksi demo dami sebagai aksi perlawanan kami terhdap Pemerintah Negara Indonesia”. 

Dalam pernyataan sikap tertulinya FIM menuntut kepada pemerintah Indonesia bahwa, “Kami menolak naiknya harga BBM dan Pemerintah segera turunkan harga BBM”. “SBY-Budiyono jangan naikan harga BBM tetapi naikan kroni-kronimu”. “Resim SBY-Budiyono stop terus membunuh dan menipu rakyat Indonesia”. “Resi SBY-Budiyono menaikan harga BBM berarti resim SBY-Budiyono juga menambah angka kemiskinan dan pengangguran di Indonesia”. “SBY-Budiyono stop tipu untuk naikan harga BBM untuk menutupi uang rakyat yang dicuri oleh kroni-kronimu”. “SBY-Budiyono…!!! Kami tidak mau miskin, kami tidak mau mengemis dan juga kami tidak mau mati diatas negeri kami sendiri”. “Pemerintah jangan naikan harga BBM tetapi naikan kualitas pendidikan serta pendidikan gratis di Indonesia”. “Resim SBY-Budiyono hentikan kejahatan korporasi asing yang terus membunuh rakyat Indonesia diatas negerinya”. “DPRP segera menetapkan tarif termurah bagi angkutan umum khusus untuk pelajar dan mahasiswa”. “DPRP segera menertibkan kembali tariff angkutan umum di papua dan khususnya di Jayapura yang penuh kecurangan”. “Harga BBM naik maka, pemerintah Papua segera memberikan kobembensasi dengan pendidikan gratis di papua”. “DPRP segera antar, kawal dan perjuangkan aspirasi rakyat”.

Demo damai itu disambut baik oleh ketua Komisi B DPR Papua, Yulianus Rumbayrusi dan beberapa anggota komisi B DPR Papua. 

Dalam sambutannya Yulianus Rumbayrusi mangatakan, “kami menerima aspirasi ini sebagai aspirasi dari rakyat Indonesia karena di seluruh Indoneia mengalami hal yang sama dan akan kami teruskan kepada pemrintah pusat di Jakarta”.

Yulianus juga menegaskan, “kami meminta kepada seluruh komponen bahwa jika ada oknum-oknum tertentu yang memanfaatkan kondisi saat ini untuk mempersulit rakyat dengan menjual BBM ditempat yang tidak resmi dengan harga yang mahal agar dilaporkan ke pihak kepolisian untuk ditindak lanjuti,”tegasnya.

Juga, Yulianus menjajikan untuk menyampaikan kepada rakyat bila aspirasi sudah ditindak lenjuti kepada pemerintah pusat di Jakarta dan hasilnya akan diumumkan melalui media massa, ternagnya.

ARNOLD BELAU


Kamis, 08 Maret 2012

KNPB Umumkan Hasil Peluncuran IPWP Australia-Pasific di Makan Theys

Massa Memadati lapangan Makam Theys, Sentani Papua. Foto Arnold Belau
Jayapura--- Komite Nasional Papua Barat (KNPB) telah mengumumkan secara resmi hasil peluncuran International Parlementarians for West Papua (IPWP) Australia-Pasific, pada selasa (7/3) kemarin, di Taman Makam Theys Eluay, Sentani, Papua.

Pantauan suarapapua.com, sekitar pukul 09.30 WP massa KNPB yang kumpul di Perumnas III, Waena memalang pintu gerbang menuju ke kampus UNCEN baru di Perumnas III Waena, dan berorasi sambil menunggu massa lain datang dan bergabung.

Kemudian,  kira-kira pukul 10.30 WP massa membuka palang dan menuju ke Expo, Waena dan bergabung dengan puluhan massa yang sudah berkumpul dan menunggu massa yang datang dari Jayapura sambil berorasi di sekitare Expo, Waena.

Selanjutnya, sekitar pukul 11.00 WP massa dari Abepura, Kotaraja, Kamkey dan sekitarnya tiba di expo dan bergabung dengan massa yang sudah berkumpul dari perumnas III dan Expo, Waena.

Kemudian pukul 13.00 WP massa dari Jayapura tiba di Expo dan bergabung dengan massa yang sudah terkumpul di Expo. Kemudian KNPB arahkan massa yang sudah berkumpul di Expo, Waena ke makam Theys di  sentani.

Sekitar pukul 14.30 WP massa dari Waena tiba di sentani dan bergabung dengan ratusa massa yang sudah berkumpul disana. Kemudian dalam selang beberapa menit lapangan Makam Theys dipenuhi oleh massa dan berubah menjadi lautan manusia.

Massa membentangkan beberapa spanduk yang bertuliskan, “We Want to Referendum” “Referendum is the best”, “Full support of the West Papua Launch of International Parliament For West Papua Australia- Pasific”, “Kami Rakyat Bangsa Papua Barat Mendukung Penuh Peluncuran Parliament for West Papua (IPWP) di Australia", dan lainya bertuliskan "Pengumuman Hasil Peluncuran International Parliament For West Papua (IPWP)Australia- Pasific pada Tanggal 28 Februari Lalu”.

Dalam pengumuman tertulisnya, KNPB menjelaskan, pertemuan peluncuran parlemen internasional untuk Papua Barat (IPWP) Chapter Australia dan Pasific yang berlangsung  di gedung parlemen Australia di Canbera, pada 28 Februari 2012 lalu dibagi dalam tiga session, dimana pemimpin Green Party, Bob Brown melakukan pertemuan tertutup dengan beberapa pemimpin Papua Barat, serta anggota parlemen dari Vanuatu dan New Zealand.

Dalam pertemuan itu pimpinan partai hijau, Bob Brown mengatakan bahawa, partai hijau di Australia belum berubah sukap terhadap Papua Barat untuk mendukung hak penentuan nasib sendiri.

Ralh Regenvanu MP yang juga adalah salah satu anggota parlemen di Vanuatu mengatakan bahwa rakyat Vanuatu dan anggota parlemen yang ada di Vanuatu mendukung kemerdekaan Papua Barat, namun saat ini Vanuatu telah menjalain hubungan dengan Indonesia, maka itu menjadi tugas anggota parlemen dan rakyat Vanuatu untuk melakuakan protes terhadap pemerintahan Vanuatu untuk memeperkuat dukungan bagi kemerdekaan Papua Barat kembali.

Selain itu, Chatarine Delahunty anggota parlemen New Zealand dari partai hijau ikut menyatakan komitmen untuk mendukung isu-isu terkini di Papua Barat, namun juga secara tegas mengatakan untuk memperjuangkan kemerdekaan bagi bangsa Papua Barat.

Dalam agenda tersebut, pengacara Internasional untuk Papua Barat, Jenifer Robinson yang hadir ikut memberikan penjelasan mengenai pentingnya kerja solidarritas IPWP dan ILWP dalam membawa masalah Papua Barat secara legal di tingkat internasional hingga ke mahkama internasional.

Empat agenda yang berhasil disepakati dalam peluncuran IPWP Australia dan Pasific adalah pertama, Parlemen Australia akan berupaya mendesak pemerintah Australia menghentikan bantuan militer untuk Indonesia; kedua, akan konsen pada pembebasan tahanan politik Papua; ketiga, mendesak Jakarta agar membuka akses Internasional untuk investigasi di Papua; keempat, Parlemen Australia akan berupaya membangun komunikasi tentang apa yang diinginkan oleh Rakyat Papua yaitu hak penentuan nasib sendiri.

Saat memberikan orasi politiknya, Bucthar Tabuni mengatakan bahwa, saat pertemuan berlangsung, semua rakyat Papua dan mahasiswa Papua yang ada di Australia ikut bergabung dalam acara peluncuran IPWP di Austria-Pasific dan ikut berbicara soal penentuan nasib sendiri bagi bangsa Papua Barat.

“Apapun resikonya, kami anak-anak Papua Barat akan pertaruhkan diri untuk perjuangan ini. Ini demi tanah air Papua Barat, ”tegas Buctar lagi dihadapan ribuan massa yang memadati lapangan Makan Theys. .

Seusai dibacakan pengumuman hasil peluncuran IPWP Australia-Pasicif, serta orasi-orasi politik, massa dengan tenang membubarkan diri.


ARNOLD BELAU