Tet. . . Tet. . . Tet… Telepon genggam saya bunyi. Bapak saya melalui telepon genggam saya, memanggil saya dari jayapura, bapak saya menyuruhku untrue datang bersama dengan kakak saya yang bernama Mathew (nama Samaran). Kemudian saya menelpon kakak saya Mathew lalu karena kakak saya juga tempat tinggalnya agak jauh dari tempat tinggal saya. Setelah menelpon kakak saya, saya pun langsung turun ke jalan raya untuk menunggunya.
Sesampainya saya di jalan raya, terlihat mobil Avanza berwarna abu-abu parkir di mata jalan masuk ke tempat tinggal saya. Saya menduga bahwa mobil yang di parkir itu mungkin oleh para pejabat atau orang-orang besar yang parkir sebab di tempat itu juga ada sebuah Rumah Makan (RM Surya). Dalam beberapa menit saya memperhatikan dengan baik mobil itu serta orang yang berada di dalam mobil itu. Namun dugaan saya salah, karena ternyata dalam mobil itu terdengar suara musik yang di putar dari dalam mobil itu. Ada beberapa orang tertawa sambil mengiukuti irama music yang mereka pasang dalam mobil itu.
Tidak lama kemudian ada seorang pemuda yang usianya bila diperkirakan ± 28-30 Tahun menggocengi seorang gadis lalu datang dan berhenti dimana tempat yang sedang saya berdiri. Pemuda dan gadis yang tadi membawa sebuah botol yang didalamnya berisi bensin. Ternyata mereka parkir mobil itu karena kehabisan bahan bakar. Saat pemuda itu tiba, pintu itu terbuka. Lalu kemudian seorang wanita keluar dengan masih memakai baju dinas, artinya wanita itu bekerja di kantor. Karena pintu mobilnya terbuka saya.
mengarahkan padangan saya ke dalam mobil itu. Ternyata mobil itu dikendarai oleh seorang wanita juga. Wanita yang mengendarai mobil memegang rokok ditangan kirinya sambil menghisap rokok dan memegang HP yang bisa memutar video klip maupun lagu. Kemudian wanita itu memutarkan video klip. Lalu mereka tertawa-tawa di dalam mobil itu setelah menyaksikan tayangan yang ditayangkan dalam video klip itu. Tidak lama kemudian datanglah seorang pria yang berbadan kekar dan masih memakai baju dinas. Anehnya, setelah pria itu tiba wanita yang tadinya duduk di depan bersama sopir, buka pintu dan keluar untuk menemui pria itu, setelah ditemuinya ia langsung memeluk dan menciumnya. Mereka tidak sadar karena otak dan pikiran mereka dikuasai oleh alcohol. Mereka saling memeluk dan berciuman, seakan-akan dunia milik mereka berdua.
Ow…….bisa juga yeah. Papua akan seperti apa jadinya. Seharusnya orang-orang yang sudha mengerti dan orang yang masuk dalam system pemerintahan itu memberikana contoh yang baik kepada masyarakat. Namun sebaliknya mala mereka yang merusak kehidupan.
Memalukan!! Sungguh memalukan. Masih dengan pakaiana dinas berpesta miras lalu melakukan hal-hal yang dinilai sangat menyimpang seperti berciuman dan berpelukan di tempat-tempat umum.
by : arnold Belau
Semua tulisan dalam blog ini bisa Anda baca. Semua tulisan yanga da di dalam blog ini adalah karya Pribadi.
Minggu, 27 Februari 2011
Bekas Goresan Lukaku Belum Sembuh
(Perkataan yang dikatakan oleh alam intan jaya, yang pernah disakiti dan diperkosa oleh PT.FI beberapa tahun silam yang beroperasi di Intan Jaya)
Goresan lukaku belum sembuh
Aku sudah kau hancurkan
Aku sudah kau rusakkan
Aku sudah kau lukai
Aku sudah kau sakiti
Aku sudah kau perkosa
Aku sudah kau siksa
Lukaku belum sembuh
Aku masih sakit
Cukup! cukup! cukuplah sudah….
Aku sudah tidak sanggup lagi
Aku sudah tak berdaya lagi. . .
Kau memang pengkianat
Kau pemeras hak hidupku
kau pembunuh generasi intan jaya
kau perusak intan jaya
cukup, cukup, dan cukuplah sudah............
By : Arnold Belau
Goresan lukaku belum sembuh
Aku sudah kau hancurkan
Aku sudah kau rusakkan
Aku sudah kau lukai
Aku sudah kau sakiti
Aku sudah kau perkosa
Aku sudah kau siksa
Lukaku belum sembuh
Aku masih sakit
Cukup! cukup! cukuplah sudah….
Aku sudah tidak sanggup lagi
Aku sudah tak berdaya lagi. . .
Kau memang pengkianat
Kau pemeras hak hidupku
kau pembunuh generasi intan jaya
kau perusak intan jaya
cukup, cukup, dan cukuplah sudah............
By : Arnold Belau
When You say I Love You
When You Say I Love You. . . . .
Terasa puas hatiku
Terasa dicintai oloehnya
Terasa ada perhatian darinya
Terasa disayangi olenya
Terasa dikasihi olehnya
When you say I love you
Aku selalu terasa berada di pelukan cintamu
Aku selalu terasa disayangi olehmu
Aku selalu terasa dirangkul oleh cinta dan kasihmu
Aku selalu terasa aman oleh cintamu
Bisakah semua cinta, kasih sayang, dan perhatian yang kau beri itu bisa bertahan sampai akhir hayatku?
Bisakah semua cinta, kasih sayang, dan perhatian yang kau beri itu bisa bertahan hingga aku pergi dari dunia ini?
Arnold Belau)*
Sabtu, 26 Februari 2011
Bertahan Dan Hanya Bisa Menunggu
Aku Terperangkap lagi dalah penjara waktu lagi
Aku terjerat lagi dalam kepungan arus waktu
Aku tak sudi bertahan, dan bertahan
aku pun tak sudi menunggu, menunggu dan menunggu
Aku tak sudi untuk berharap dan berharap
Karena . . . . . . . .
Harapan saya belum bisa terjawab oleh waktu
Waktu belum bisa berikan jawaban yang pasti
Waktu belum bisa menjawab pertanyaanku
Waktu tak mungkin mengobati kerinduanku ini
Aku tak mampu menunggu menunggu dan menunggu
Akutak mampu menunggu bersama arusnya waktu
Aku tak sanggup menunggu harapanku
Aku tak mampu menunggu impianku
Aku tak mampu menuggu harapan yang belum pasti
Aku tak mampu menunggu harapan yang belum tentu memuaskan hatiku
Tak mampu menunggu harapan yang tak mampu mengobati sumuanya….
aku berharap kamu bisa mengerti. . . . . .
Arnold Belau)*
Sistem Seleksi KPU Kabupaten Intan Jaya Dipertanyakan Karena Diseleski Tanpa Sepengetahuan Publik
Sisitem seleksi Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten (KPU) Intan Jaya perlu dipertanyakan, sebab diseleksi tanpa sepengetahuan publik. Diseleksi secara tertutup. Sistem penyeleksian KPU di kabupaten Intan Jaya dipertanyakan terus, sebab pemda belum pernah mengeluarkan amanat umum atau pengumuman penyeleksian KPU kabupaten Intan Jaya.
Sebaiknya pengumuman seleksi KPU kabupaten Intan Jaya harus dilakukan dengan mengeluarkan pengumuman baik lewat media massa baik elektronik maupun media massa cetak, dan juga melalui pengumuman-pengumuman yang dikeluarkan secara resmi oleh kantor-kantor pemerintah.
Jika seleksinya tanpa pengumuma-penguman maupun instruksi secara resmi atu dilakukan secra tertutup, maka dengan akal sehat kita bisa katakan bahwa ada sesuatu yang tersembunyi di balik semuanya itu. Seleksi KPU harus dilakukan dengan jujur tanpa mementingkan pihak tertentu, sebab Intan Jaya merupakan daerah yang baru dimekarkan maka diharpkan supaya dapat menjalankan tugas dalam birokrasi di Intan Jaya dengan baik, sebab jika tidak untuk kedepannya jalannya birokrasi akan lebih rusak, karena pondasi atau dasar yang tidak kuat. Artinya bahwa karena ini merupkan seleksi KPU perdana sehingga harus diseleksi dengan baik sesuai prosedur yang ada tanpa memetingkan oknum-oknum tertentu, maupun pihak-pihak tertentu karena dengan cara seperti ini akan berdampak pada perkembangan dan kemajuan daerah Intan Jaya.
Sebaiknya pengumuman seleksi KPU kabupaten Intan Jaya harus dilakukan dengan mengeluarkan pengumuman baik lewat media massa baik elektronik maupun media massa cetak, dan juga melalui pengumuman-pengumuman yang dikeluarkan secara resmi oleh kantor-kantor pemerintah.
Jika seleksinya tanpa pengumuma-penguman maupun instruksi secara resmi atu dilakukan secra tertutup, maka dengan akal sehat kita bisa katakan bahwa ada sesuatu yang tersembunyi di balik semuanya itu. Seleksi KPU harus dilakukan dengan jujur tanpa mementingkan pihak tertentu, sebab Intan Jaya merupakan daerah yang baru dimekarkan maka diharpkan supaya dapat menjalankan tugas dalam birokrasi di Intan Jaya dengan baik, sebab jika tidak untuk kedepannya jalannya birokrasi akan lebih rusak, karena pondasi atau dasar yang tidak kuat. Artinya bahwa karena ini merupkan seleksi KPU perdana sehingga harus diseleksi dengan baik sesuai prosedur yang ada tanpa memetingkan oknum-oknum tertentu, maupun pihak-pihak tertentu karena dengan cara seperti ini akan berdampak pada perkembangan dan kemajuan daerah Intan Jaya.
Samapai-sampai menetapkan 11 anggota KPU, itu kan aneh. Penetapan 11 besar anggota KPU ini perlu di pertanyakan. Karena penetapan itu harus dilakukan secara terbuka. karena jiak tidak maka akan terjadi manipulasi politik yang tidak sehat. Dan akibatnya akan berdampak peda pembangunan kabupaten Intan Jaya.
Tim Seleksi calon anggota KPUD Intan Jaya, yang menetapkan 11 orang calon anggota KPUD Iantan Jaya, Tim Seleksi dinilai sudah melanggar aturan. Seharusnya penetapan calon anggota KPU Tahap kedua hanya 10 Orang, tetapi dalam kenyataannya, tim seleksi menetapkan 11 orang calon anggota KPUD Intan Jaya. Ini berarti manipulasi politik sedang terjadi di Kabupaten Intan Jaya. Jika tim seleksi KPUD menetapkan ke-11 orang itu maka, dengan tegas “harus ditolak supaya direvisi ulang”. Sebab ini tidak sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku. Dan hal ini perlu diperhatikan oleh semua pihak, jangan kita tutup mata terhadap hal-hal seperti ini. Sebelum mengumumkan hasil seleksi anggota KPU Intan Jaya, DPRD kabupaten Intan Jaya diharapkan supaya dapat meninjau labih awal sebelum pengumuman hasil seleksi tersebut.
Diharapkan juga bahwa hasilnya dari pada seleksi anggota KPU Intan Jaya itu orang asli Intan Jaya yang harus diutamakan dan bila perlu semuanya adalah orang asli Intan Jaya, bukan orang dari luar Intan Jaya.
By : Arnold Belau)*
Rabu, 23 Februari 2011
Racun Dan Pikiran Jahat Yang Menghambat Perkembangan Orang Moni(Migani,Kinap Dan Kiakumi)
Jangan Membunuh dan Merebut Hak Milik Orang Lain, REMEMBER, ITU DOSA, DOSA!!!! |
1. Minaba
2. Kebo dan
3. Maijambaga
1. Minaba
Racun minaba ada dua jenis minaba yaitu :
a. Dibuat oleh Manusia dan
b. Dibuat oleh setan (roh jahat).
Ø Dibuat Oleh Manusia
Racun yang dengan sengaja dibuat oleh manusia dengan tujuan tertentu, misalnya balas dendam, dan lain-lain. Racun ini merupakan racun yang sangat berbahaya sebab racun ini bias mengakibatkan kematian, sakit yang parah. Dan juga racun Minaba ini bias di obati. Racun Minaba yang di buat manusia ditaruh di makanan, daging, ubi atau nasi, maupun sayur. Sehingga dengan sendirinya bila makanan atau minuman ataupun barang makan lain yang sudah diracuni kemidian di kasi ke orang maka orang itu di anggap sudah kena racun Minaba. Jadi pada saat melakukan pengobatan yang di lakukan oaleh orang-orang tertentu yang bisa mengeluarkan racun itu, biasanya racun yang keluar itu berupa makanan yang sudah diracuni Minaba yang pernah dimakan pada saat masih sehat-sehat. orang yang kena racun minaba buatan manusia bila meninggal biasanya setelah meninggal badan berubah jadi besar bagaikan raksasa, sehingga orang yang kena racun minaba tidak bisa dikubur tetapi dibakar.
Ø Dibuat Oleh Setan (Roh Jahat)
Racun yang dibuat oleh setan/roh jahat, racunnya dalam rupa, batu,kayu,dan rerumputan. Barang-barang ini di ditemukan dalam tubuh orang yang meninggal.jenis racun ini berakibat pada pada kematian orang Moni entah di tempat perantaun maupun setelah kembali ke moni. Watu kematian pun berbeda;entah langsung mati setelah kena racun.di tetapkann batas waktu tertentu.dan cara untuk menuju kematian pun berbeda. Bisa jadi di tindas kayu/batu atau atau sakit parah.dan biasanya kena jenis racun ini pada saat meninggal,badannya bengakak seperti raksasa,sehingga apa bila di keluarkan dari pintu rumah harus di bongkar terlebih dahulu.mayat orang yang kena racun ini biasanya di bakar saja.
2. Kebo
Kebo juga termasuk benda-benda yang di pakai oleh orang moni (orang-orang tertentu) untuk membuat orang lain menderita. Biasanya orang yang kena kebo itu paling tidak sakit, kemudian ada orang tertentu juga yang mengeluarkan barang-brang itu. barang-barang yang ditaruh dalam tubuh manusia itu seperti, daging babi, tulang babi, dan hewan-hewan lain, rambut, kuku, kayu, potongan panah, batu dan lain-lain. Kebo juga berbahaya karena akibatnya bias menhantarkan kematian dan menderita sakit yang cukup berat.
3. Maijambaga
Racun ini digunakan untuk mematahkan semangat orang.
Maijambaga.jenis ini menggunakan cacing pucuk cemara.untuk pucak cemara,di patahkan disertai dengan doa-doa tertentu untuk membuat semangat orang surut/menurun/tidak berkembang/tidak semangat bekerja atau membangun daerah dan melemahkan daya pikir/ide-ide baik.lain lagi dan sarana cacing di ikat dengan cacing. Biasanya cacing diikat dengan sejenis daun (jalu) di sertai dengan kata-kata dan sekaligus menyebut namaorang untuk mematahkan semangat dan perjuangan orang moni.
ARNOLD BELAU)*
Selasa, 22 Februari 2011
Sudah Lama Aku Menunggunya dan Kau akan Ku tunggu Karena Kau adalah Harapanku…..
Aku mengenal kamu sepuluh tahun silam. Saat kita masih bersama di dusun yang mungil dan indah itu. Sayangnya pikiran kita masih belum begitu dewasa untuk mengerti apa itu cinta dan kasih?? Aku selalu terharu ketika aku memandang wajah mulus nan elok saat-saat itu. Entah mengapa rasa keinginanku untuk medekatimu semakin mengada-ada, sayangnya walaupun aku menyimpan beribu rasa terhadap kau tetapi rasa itu tidak sempat aku sampaikan kepadanya. Pada saat itu sempat kutitipkan salam saya untukmu melalui desiran angin lembut namun itu tak berhasil antah mengapa diriku tidak bisa mendeskripsikan semua itu namun yang kutahu mungkin saja ketika aku menitipkan salamku lewat angin lembut tetapi karena angin rebut datang dan membuang salam kasih saya itu entah kemana. . . . . . . . .
Beberapa tahun setelah menjalani hidup bersama di dusun yang mungil itu, saya harus pergi merantau untuk melanjutkan pendidikan saya ke jenjang SMP. Disaat aku merantau terbayang selalu wajahnya, senyumannya, yang penuh kasih sayang. Walaupun aku tidak menjumpainya kurang lebih tiga tahun lamanya, namun wajahmu tak pernah hilang dari khayalku dan selalu terucap namanya ketika aku merindukannya. Kadang terasa gelisah ketika mengingat kembali wajahnya yang cantik. Aku benci rasa gelisah ini , karena ini memakan semua energi aku. mengambil seluruh rongga kebebasan sampai bagian yang paling terkecil . Seluruh pori mengutuk dan membuat nadi-nadi kecil ditubuhku menjerit menolak rasa gelisah yang makin menggerogoti setiap sendi, setiap inci kulit dan membuat jantungku berdetak lebih keras, dan akhirny otakku menolak untuk berpikir. Bles … blank … hitam … yang terlihat hanya lobang hitam besar didepan mataku tanpa cahaya setitikpun juga. Seakan-akan aku merasa hampa untuk menjalani hidup ini. But. . . . .apa boleh buat, Gunung yang menjulang tinggi, Dataran yang mebentang luas memisahkan aku dan kau. Sehingga belum sempat kudengar kabar angin tentang keberdaan dirimu walau kitabelum pernah jatuh cinta.
Seusai pendidikan di bangku SMP saya melangkah keluar untuk menuju ke tempat rantauan yang baru untuk melanjutkan pendidikan saya ke jenjang yang lebih tinggi (SMA). Saya tidak tahu bila kau juga berada disana dan di suatu ketika aku bertemu dengannya. Kaget dan terharu memandang wajahnya. Terdiam sejenak untuk mengingat kembali masa lalu, lalu itu saya pastikan bahwa itulah orang yang selalu kujadikan harapan saya kedepan. Disaat-saat itu pun jarang bertemu dengannya. Perasaanku terus tersimpan dalam lubuk hatiku yang paling dalam.
Karena terpaksa saya harus memetik bungan lain (Warna Merah) dari taman milik orang yang lain, bunga yang aku petik itu pun tak lama kemudian layu dalam sekejap entah mengapa aku juga tidak tahu. Kemudian ku petik bunga yang berwara putih dan segar namun itu juga tidak betahan lama, dalam selang waktu yang lebih pendek bunga yang ku petik itu pun loyo dan akhirnya mati. Beberapa bulan kemudian bunga yang dulu kupetik yang warna merah berseri lagi, aku pun gembira karena setelah melewati beberapa bulan bunga itu akhirnya bisa berseri kembali. Namun kegembiraan saya tidak berthan lama sebab kumbang jahat telah memetiknyadari tanganku dan telah memberikan bungannya serta aroma dari bunga itu kepada sahabat karibnya. Sialan…………. Walaupun demikian aku tetap semangat dan tetap pada posisi karena saya sadar bila bunga yang saya petik itu bukan di kebun milik orang saya dan milik pribadi saya. Sesampainya aku di tempat yang baru ini ternyata ada sih dia juga. . . . . asyikh. Dari sini saya tidak langsung mengungkapkan perasaan saya yang tersimpan beberapa tahun silam, namun aku mulai mendekatinya, bersahabat dengan dia, dan dia jadi teman akrab saya dan juga teman curhat saya. Kok saya malah menjadi lebih bingung, saya ingin menyampaikan perasaan padanya sudah terlanjur menjadi sahabat karib. Saya ingin menyampaikan perasaan saya kepadanya namun aku merasa malu karena itu harus aku berhadapan dengan sahabatku sendiri, but . . . . . sudah aku cukup puas dengan apa yang ada, sudah terlambat katanya ketika aku menceritekan apa yang saya alami selama ini padanya dengan tujuan untuk menembaknya tapi meleset dan tampias juga sebab sudah ada yang memilikinya dan di berkata pada saya dengan wajah yang aga kesa bahwa sudah terlambat…………yeah itu nasib saya jadi apa boleh buat, saya hanya bisa menguburkan perasaan saya sedalam mungkin agar bila waktumu tiba akan kuberikan pada dia hamu seorang diri, I Always weit you my best sister,,,,,,,,loph u..
For “Len Migau"
Arnold Belau)*
Sabtu, 19 Februari 2011
10 Orang Terhebat Di Dunia
1. Kim Ung Yong : Manusia Ber-IQ Tertinggi di Dunia
Lahir pada tahun 1962, Anak dari Korea ini dinobatkan sebagai manusia jenius di seluruh dunia. Bayangkan Pada unur 4 tahun, dia sudah bisa membaca huruf Jepang, Korea,Jerman,Inggris. Pada umur 5 tahun ia mampu memacahkan masalah pada soal kalkulus. ia mencatatkan dirinya pada Guinness Book of World Records dengan "Highest IQ" 210.
2. Gregory Smith : Mendapatkan Penghargaan Nobel pada Usia 12 tahun
Lahir pada tahun 1990, Gregory Smith mencatatkan namanya pada nobel perdamaian. berkat usahanya dalam mendirikan International Youth Advocates. Perkumpulan Orang muda seluruh dunia.
Ia pernah bertemu langsung dengan Presiden Bush, dan juga Michael Gorbacev.
3. Akrit Jaswal : Dokter Bedah Usia 7 Tahun
Julukan "anak terpandai di dunia" telah melekat pada Akrit Jaswal, seoarang anak dari India. Ia mengejutkan Publik, ketika pada umur 7 tahun melakukan pembedahan pada seorang gadis lokal di tempatnya. gadis itu menderita luka bakar di tangannya, hingga tangannya tidak dapat dibuka, dan jaswalpun melakukan pembedahan hingga jemari gadis itu bisa terbuka seperti sedia kala.
Saat ini, ia tercatat sebagai dokter paling muda di dunia, ia diterima di Universitas pada usia 11 tahun.
4. Cleopatra Stratan : Bocah Penyanyi Berusia 3 Tahun dengan Gaji 1000€ per lagu
Lahir Pada 6 Oktober 2002 di Chisinau. ia adalah pencatat sejarah di Industri musik sebagai seorang penyanyi. Dengan albumnya tahun 2006 La vârsta de trei ani ("pada usia 3"). Dia mencatat record seorang artis cilik yang tampil diatas panggung dengan ribuan penggemarnya. Dia juga menerima penghargaan MTV Award dalam Artis termuda yang mencetak #1 Hit.
5. Aelita Andre : Pelukis di usia 2 tahun
Anak kelahiran Australia ini, baru berumur dua tahun sudah menunjukkan kualitasnya sebagai jenius, ia memiliki sebuah gedung pertunjukkan untuk karya-karya abstraknya.
Pada mulanya Mark Jamieson, direktur dari Brunswick Street Gallery di Melbourne's Fitzroy. Tretarik melihat sebuah poto lukisan dari Aelita Andre. dan dia menginginkannya bergabung dalam grupnya karena bakat lukisannya itu. Ketika undangan telah dibuat, ia baru saja menyadari bahwa Aelita adalah anak yang masih berumur 22 bulan. Namun ia tetap melanjutkan pertunjukannya itu.
6. Saul Aaron Kripke : Mengajar Havard saat Masih Duduk di Bangku SMA
Lahir di New York dan tumbuh dewasa di Omaha di 1940. Jenius satu ini, saat kelas empat ia menguasai aljabar, saat akhir SD ia sudah bisa geometri, kalkulus dan filsafat. Saat SMU ia memperoleh surat dari Harvard agar melamar sebagai dosen, namun ibunya menyuruhnya untuk menamatkan sekolahnya dahulu.
Kripke dihadiahi Schock Prize, Nobel Filosofi. Sekarang, ia dinobatkan sebagai ahli filsafat terbesar dalam sejarah.
7. Michael Kevin Kean : Lulus kuliah pada umur 10 tahun
Kaerny, lahir tahun 1984, ia menyelesaikan kuliah pada umur 10 tahun. dan tercatat sebagai sarjana termuda. ia mengajar universitas pada usia 17 tahun. Namanya semakin mencuat kala dia memenangkan sebuah kuis online. Pada 2006, dia mencapai final di tanda burnett/aol perebutanGold Rush, permainan menguji/teka-teki, dan menjadi pemenang pertama 1 juta di permainan kenyataan online.
8. Fabiano Luigi Caruana : Grandmaster pada usia 14
Seorang anak berwarga negara America dan Italia ini sungguh jenius. Pada tahun 2007 ia memperoleh Grandmasternya, 11 bulan, 20 hari. sejarah telah mencatat namanya dalam Grandmaster termuda.
Dan baru-baru ini pada bulan April 2009, ia memperoleh Elo rating 2649, dalam usianya yang dibawah 18 tahun, membuatnya sebagai pemeroleh ranking terbanyak, dan menakjubkan, hal itu dilakukannya sebelum usianya genap 18 tahun.
9. Willie Mosconi : Pemain Bilyard Professional pada usia 6thn
Mendapat julukan "Tuan Pocket Billiards". Dia berasal dari Philadelphia, Pennsylvania. Ayahnya seorang pemilik tempat Billyard, namun ayahnya tidak mengizinkannyamain, ia sering berimprovisasi dengan gagang sapu milik ibunya. Ayahnya melihat bakat anaknya, ia sering mengalahkan orang-orang yang lebih tua darinya.
Antara tahun 1941 dan 1957, dia memenagkan BCA World Championship selama 15 kali tanpa pernah kalah sekalipun. ia memebuat berbagai macam trik, membuat banyak rekor, dan membuat billyard menjadi olahraga yang terkenal.
10. Elaina Smith : Penyiar Usia 7 tahun
Dalam usianya yang 7 tahun Elaina telah menjadi penyiar radio dengan pendengar yang melebihi umurnya. Elaina banyak memberikan solusi tentang percintaan kepada para pendengarnya. Bagaimana caranya memutuskan pacar, Bagaimana caranya untuk membina hubungan yang harmonis. benar-benar Jenius.
Selasa, 15 Februari 2011
“Kuncinya Adalah Jaga Makan Dan Minuman” Yang Kita Komsumsikan Tiap Hari
Malam itu saya ke suatu somer yang berada di ‘Cigombong’, Kotaraja Dalam-Jayapura. Malam sekitar pukul 20.15 saya lari menuju ke tempat dimana saya ingin membeli pulsa. Kemudian di Somer itu berdiri seorang bapak yang umurnya sudah tua. beliau sering dipanggil dengan ‘Opa’ Pada saat saya mau membeli pulsa di somernya lalu saya bertanya “Pak, ada jual Pulsa k?” lalu beliau menjawab ‘Ada’. Beliau membawa sebuah pena dan buku dengan maksud supaya saya menuliskan nomor Hand Phone untuk mengisi pulsa.Saya terharu melihat bapak tua tadi membaca tanpa menggunakan kaca mata meskipun beliau sudah tua. Saya terharu karena jarang saya menjumpai orang yang sudah tua lalu bisa membaca tanpa alat bantuan yang dinamakan “Kaca Mata”.
Saya bertanya ‘Mengapa bapak sudah tua tapi masih bisa membaca tanpa menggunakan kaca mata’ lalu dengan senyum ia menjawab “mata anak muda kok’ lalu saya bertanya lagi “bukan begitu bapak tapi soalnya banyak orang yang seumur dengan bapak biasanya sudah menggunakan kaca mata untuk menbaca” lalu ia mengatakan bahwa, anak obatnya adalah jaga makanan dan minuman yang kita komsumsikan tiap hari dan juga jangan pernah memaksakan mata bila mata capek karena kalo kita memaksakan mata meskipun mata suda capek ini akan mempengaruhi mata kita, itu sama saja dengan barang lain juga artinya barang yang kita miliki itu bila dipaksakan akan rusak cepat begitupun dengan mata kita, yang kedua adalah jangan pernah mengomsumsi Miras karena miras sangat berpengaruh terhadap saraf-saraf mata sehingga bisa menyebabkan kerusakan pada mata”. Jadi supaya mata kita tetap baik kuncinya adalah “ Tidak memaksakan mata bila mata capek, Jaga makanan dan minuman yang tiap hari kita komsumsikan, dan tidak mengomsumsikan Miras”Terimakasih opa……………….
Arnold Belau
Saya bertanya ‘Mengapa bapak sudah tua tapi masih bisa membaca tanpa menggunakan kaca mata’ lalu dengan senyum ia menjawab “mata anak muda kok’ lalu saya bertanya lagi “bukan begitu bapak tapi soalnya banyak orang yang seumur dengan bapak biasanya sudah menggunakan kaca mata untuk menbaca” lalu ia mengatakan bahwa, anak obatnya adalah jaga makanan dan minuman yang kita komsumsikan tiap hari dan juga jangan pernah memaksakan mata bila mata capek karena kalo kita memaksakan mata meskipun mata suda capek ini akan mempengaruhi mata kita, itu sama saja dengan barang lain juga artinya barang yang kita miliki itu bila dipaksakan akan rusak cepat begitupun dengan mata kita, yang kedua adalah jangan pernah mengomsumsi Miras karena miras sangat berpengaruh terhadap saraf-saraf mata sehingga bisa menyebabkan kerusakan pada mata”. Jadi supaya mata kita tetap baik kuncinya adalah “ Tidak memaksakan mata bila mata capek, Jaga makanan dan minuman yang tiap hari kita komsumsikan, dan tidak mengomsumsikan Miras”Terimakasih opa……………….
Arnold Belau
Biography of Mutabaruka
Mutabaruka (formerly Allan Hope) was born in Rae Town, Kingston on 26th December, 1952. After primary education he attended Kingston Technical High School, where he was a student for four years. Trained in Electronics, he left his first job after about six months and took employment at the Jamaica Telephone Company Limited. During his time at the Telephone Company he began to examine Rastafarianism and to find it more meaningful than either the Roman Catholicism of his upbringing or the political radicalism into which he had drifted.
In the late 1960's and early 1970's there was an upsurge of Black Awareness in Jamaica, in the wake of a similar phenomenon in the United States. Muta, then in his late teens, was drawn into that movement. Illicitly, in school he read many "progressive books" including Eldrige Cleaver's Soul on Ice and some that were then illegal in Jamaica, such as The Autobiography of Malcom X. Muta saw himself as a young revolutionary. But when he deepened his investigation of Rastafarianism, which he had once regarded as essentially passive, he came to find its thinking more radical than that of the non-Rastafarian group with which he had associated. While still employed at the Telephone Company, he stopped combing his hair, started growing locks, altered his diet, and declared himself Rastafarian. A number of his friends thought he was going mad.
After leaving the Telephone Company, Muta found life in Kingston increasingly unsatisfactory. He and his friend Yvonne left Kingston in 1971 in search of a more congenial environment. They have settled in Potosi District, in St. James. They have two children and the house that Muta built. Muta has had periods of close contact with the Negril Beach Village, where he has explained to guests certain aspects of Jamaican culture. He has talked at great length with many foreigners, and has found the experience broadening. To Muta now, Rastafarianism is part of a universal quest which may also be pursued by other routes, such as Hinduism or Buddhism or Christianity. He disapproves, however, of institutionalized religion: the priest "has used your mind/to make love/with the/dead."
Muta was the first well-publicized voice in the new wave of poets growing since the early 1970's. They have developed a living relationship between a poet and a fairly wide audience such as, in Jamaica, only Louise Bennett has achieved before them. Early work by Muta regularly appeared in Swing, a monthly that gave fullest coverage to the pop music scene. Introducing Outcry (March, 1973) John A. L. Golding Jr. wrote: "In July 1971, Swing Magazine published for the first time a poem by Allan Mutabaruka...Our readers were ecstatic. Since then, and almost in consecutive issues, we have derived much pleasure in further publication of this brother's works... They tell a story common to most black people born in the ghetto... And when Muta writes, it's loud and clear." That his poems in Sun and Moon (1976), a volume shared with Faybiene, are quieter is one indication of Muta's particular development.
Like Louise Bennett (and like many of the Black Americans of the sixties whose work they had sampled) the new and popular Jamaican poets write mainly in the unofficial language of the people, feel close to Black musicians (to whom they sometimes allude), and make good use of opportunities to perform. I can still vividly recall the pleasure of hearing Muta read the the Creative Arts Centre in the early 1970's. He more than holds his own in the company of other skilled performers such as Mikey Smith and Oku Onuora (formerly Oralndo Wong) with whom he has recently shared programmes. But though, like the others, he is on intimate terms with reggae lyrics and he sometimes does angry poems. Muta resists the label of "dub poet" as much as "protest poet". Each, he feels, refers to only one aspect of his work.
Granted that many of Muta's poems are fully realized only in performance, some of them seem to me far more successful than others. My own favorite is "Nursery Rhyme Lament" which, I am told, is now discussed in some of our schools. In "Dan is the Man in the Van", the famous calypso song by The Mighty Sparrow, British nursery rhymes taught in colonial schools are pilloried as absurdly irrelevant in that context; in Muta's "Nursery Rhyme Lament" they are distorted into local meaning, they are reworked as history into the patterns of harsh reality - water rates, light bills, overpopulation, meat shortages and so on. The poem (especially when performed) is very funny; and deadly serious in the criticism it implies. Another special favorite of mine is "Revolutionary Poets" - "revolutionary poets/'ave become entertainers" - with its multiple ironies, including some that surely touch that poem itself. If few of the other pieces in this volume seem as fully achieved as these, this is, after all, a collection of "the first poems", in which the voice of the young Mutabaruka speaks to and for a host of troubled young people.
In the late 1960's and early 1970's there was an upsurge of Black Awareness in Jamaica, in the wake of a similar phenomenon in the United States. Muta, then in his late teens, was drawn into that movement. Illicitly, in school he read many "progressive books" including Eldrige Cleaver's Soul on Ice and some that were then illegal in Jamaica, such as The Autobiography of Malcom X. Muta saw himself as a young revolutionary. But when he deepened his investigation of Rastafarianism, which he had once regarded as essentially passive, he came to find its thinking more radical than that of the non-Rastafarian group with which he had associated. While still employed at the Telephone Company, he stopped combing his hair, started growing locks, altered his diet, and declared himself Rastafarian. A number of his friends thought he was going mad.
After leaving the Telephone Company, Muta found life in Kingston increasingly unsatisfactory. He and his friend Yvonne left Kingston in 1971 in search of a more congenial environment. They have settled in Potosi District, in St. James. They have two children and the house that Muta built. Muta has had periods of close contact with the Negril Beach Village, where he has explained to guests certain aspects of Jamaican culture. He has talked at great length with many foreigners, and has found the experience broadening. To Muta now, Rastafarianism is part of a universal quest which may also be pursued by other routes, such as Hinduism or Buddhism or Christianity. He disapproves, however, of institutionalized religion: the priest "has used your mind/to make love/with the/dead."
Muta was the first well-publicized voice in the new wave of poets growing since the early 1970's. They have developed a living relationship between a poet and a fairly wide audience such as, in Jamaica, only Louise Bennett has achieved before them. Early work by Muta regularly appeared in Swing, a monthly that gave fullest coverage to the pop music scene. Introducing Outcry (March, 1973) John A. L. Golding Jr. wrote: "In July 1971, Swing Magazine published for the first time a poem by Allan Mutabaruka...Our readers were ecstatic. Since then, and almost in consecutive issues, we have derived much pleasure in further publication of this brother's works... They tell a story common to most black people born in the ghetto... And when Muta writes, it's loud and clear." That his poems in Sun and Moon (1976), a volume shared with Faybiene, are quieter is one indication of Muta's particular development.
Like Louise Bennett (and like many of the Black Americans of the sixties whose work they had sampled) the new and popular Jamaican poets write mainly in the unofficial language of the people, feel close to Black musicians (to whom they sometimes allude), and make good use of opportunities to perform. I can still vividly recall the pleasure of hearing Muta read the the Creative Arts Centre in the early 1970's. He more than holds his own in the company of other skilled performers such as Mikey Smith and Oku Onuora (formerly Oralndo Wong) with whom he has recently shared programmes. But though, like the others, he is on intimate terms with reggae lyrics and he sometimes does angry poems. Muta resists the label of "dub poet" as much as "protest poet". Each, he feels, refers to only one aspect of his work.
Granted that many of Muta's poems are fully realized only in performance, some of them seem to me far more successful than others. My own favorite is "Nursery Rhyme Lament" which, I am told, is now discussed in some of our schools. In "Dan is the Man in the Van", the famous calypso song by The Mighty Sparrow, British nursery rhymes taught in colonial schools are pilloried as absurdly irrelevant in that context; in Muta's "Nursery Rhyme Lament" they are distorted into local meaning, they are reworked as history into the patterns of harsh reality - water rates, light bills, overpopulation, meat shortages and so on. The poem (especially when performed) is very funny; and deadly serious in the criticism it implies. Another special favorite of mine is "Revolutionary Poets" - "revolutionary poets/'ave become entertainers" - with its multiple ironies, including some that surely touch that poem itself. If few of the other pieces in this volume seem as fully achieved as these, this is, after all, a collection of "the first poems", in which the voice of the young Mutabaruka speaks to and for a host of troubled young people.
Terjemahan
Mutabaruka (sebelumnya Allan Harapan) lahir di Rae Town, Kingston pada 26 Desember 1952. Setelah pendidikan dasar ia menghadiri Kingston Technical High School, di mana dia adalah seorang mahasiswa selama empat tahun. Terlatih dalam Elektronika, ia meninggalkan pekerjaan pertama setelah sekitar enam bulan dan mengambil kerja di Jamaika Telephone Company Limited. Selama waktunya di Perusahaan Telepon ia mulai memeriksa Rastafarianism dan merasa lebih bermakna dibandingkan baik Katolik Romawi asuhan nya atau radikalisme politik di mana dia melayang.
Pada akhir 1960-an dan 1970-an ada kenaikan dari Black Kesadaran di Jamaika, setelah fenomena serupa di Amerika Serikat. Muta, kemudian di akhir remaja, telah ditarik ke dalam gerakan itu. Sah, di sekolah ia banyak membaca "buku progresif" termasuk Eldridge Cleaver's Soul on Ice dan beberapa yang kemudian ilegal di Jamaika, seperti The Autobiography of Malcolm X. Muta melihat dirinya sebagai seorang revolusioner muda. Tetapi ketika ia memperdalam penyelidikan tentang Rastafarianism, yang ia pernah dianggap sebagai dasarnya pasif, ia datang untuk menemukan pemikiran yang lebih radikal daripada kelompok non-Rastafarian dengan yang telah terkait. Sementara masih bekerja di Perusahaan Telepon, ia berhenti menyisir rambutnya, mulai kunci tumbuh, diubah diet, dan menyatakan dirinya Rastafarian. Sejumlah teman-temannya mengira ia gila.
Setelah meninggalkan Perusahaan Telepon, Muta ditemukan kehidupan di Kingston semakin tidak memuaskan. Dia dan temannya Yvonne meninggalkan Kingston pada tahun 1971 untuk mencari lingkungan yang lebih menyenangkan. Mereka telah menetap di Kabupaten Potosi, di St James. Mereka memiliki dua anak dan rumah yang dibangun Muta. Muta memiliki periode hubungan dekat dengan Pantai Negril Desa, di mana ia telah menjelaskan kepada tamu aspek-aspek tertentu dari kebudayaan Jamaika. Dia telah berbicara panjang lebar dengan banyak orang asing, dan telah menemukan pengalaman pelebaran. Untuk Muta sekarang, Rastafarianism merupakan bagian dari pencarian universal yang mungkin juga dikejar oleh rute lainnya, seperti Hindu atau Buddha atau Kristen. Dia tidak setuju, bagaimanapun, agama dilembagakan: imam "telah menggunakan pikiran Anda / bercinta / dengan / mati."
Muta adalah suara yang dipublikasikan pertama di gelombang baru penyair berkembang sejak tahun 1970-an. Mereka telah mengembangkan hubungan yang hidup antara penyair dan penonton yang cukup luas seperti di Jamaika, hanya Louise Bennett telah dicapai sebelum mereka. Awal bekerja dengan Muta teratur muncul di Swing, bulanan yang memberikan liputan sepenuhnya kepada musik pop. Memperkenalkan Outcry (Maret, 1973) John AL Golding Jr wrote:. "Pada Juli 1971, Swing Majalah diterbitkan untuk pertama kalinya sebuah puisi oleh Allan Mutabaruka ... pembaca kami adalah gembira Sejak saat itu, dan hampir dalam masalah berturut-turut, kami telah diturunkan banyak kenikmatan dalam publikasi karya-karya ini lebih lanjut saudara ... Mereka menceritakan sebuah cerita umum untuk kebanyakan orang kulit hitam yang lahir di ghetto ... Dan ketika Muta menulis, itu keras dan jelas. " Bahwa puisi di Matahari dan Bulan (1976), volume bersama dengan Faybiene, lebih tenang merupakan salah satu indikasi perkembangan tertentu Muta's.
Seperti Louise Bennett (dan seperti banyak orang Amerika Hitam tahun enam puluhan yang pekerjaan yang telah mereka sampel) para penyair Jamaika baru dan populer menulis terutama dalam bahasa resmi dari orang-orang, merasa dekat dengan musisi Black (kepada siapa mereka kadang-kadang menyinggung), dan memanfaatkan peluang untuk melakukan. Aku masih bisa jelas mengingat kenikmatan mendengar Muta membaca Creative Arts Centre di tahun 1970-an. Dia lebih dari memegang sendiri dalam perusahaan pelaku terampil lainnya seperti Mikey Smith dan Oku Onuora (sebelumnya Oralndo Wong) dengan siapa ia baru-baru ini bersama program. Tapi meskipun, seperti yang lain, ia pada istilah intim dengan lirik reggae dan dia kadang-kadang tidak puisi marah. Muta menolak label dari "penyair dub" sebanyak "penyair protes". Masing-masing, ia merasa, merujuk kepada hanya satu aspek dari pekerjaannya.
Memang bahwa banyak puisi Muta adalah sepenuhnya terwujud hanya dalam kinerja, beberapa dari mereka tampaknya saya jauh lebih berhasil dari yang lain. favorit saya adalah "Nursery Rhyme Ratapan" yang, aku diberi tahu, sekarang dibahas di beberapa sekolah kami. Dalam "Dan adalah Manusia di Van", lagu kalipso terkenal oleh The Sparrow Mighty, sajak pembibitan Inggris diajarkan di sekolah-sekolah kolonial yang pilloried sebagai absurd tidak relevan dalam konteks itu, dalam Muta's "Nursery Rhyme Ratapan" mereka terdistorsi ke dalam makna lokal, mereka ulang sebagai sejarah ke dalam pola-pola kenyataan pahit - tarif air, tagihan cahaya, kelebihan penduduk, kekurangan daging dan sebagainya. Puisi (terutama bila dilakukan) sangat lucu, dan mematikan serius dalam kritik itu berarti. Lain favorit khusus saya adalah "Revolusioner Penyair" - "penyair revolusioner penghibur ave / 'menjadi" - dengan beberapa ironi, termasuk beberapa yang pasti sentuhan yang puisi itu sendiri. Jika beberapa dari potongan-potongan lain dalam buku ini tampak seolah sepenuhnya tercapai seperti ini, ini, setelah semua, kumpulan "puisi-puisi pertama", di mana suara Mutabaruka muda berbicara kepada dan untuk sejumlah orang muda bermasalah.
By : Arnold Belau
Biography of Alpha Blody
Hailing from the Cote d'Ivoire, Alpha Blondy is among the world's most popular reggae artists. With his 12-piece band Solar System, Blondy offers a reggae beat with a distinctive African cast. Calling himself an African Rasta, Blondy creates Jah-centered anthems promoting morality, love, peace and social consciousness. With a range that moves from sensitivity to rage over injustice, much of Blondy's music empathizes with the impoverished and those on society's fringe. Blondy is also a staunch supporter of African unity and to this end, he sings to Moslem audiencess in Hebrew and sings in Arabic to Israelis. Some of his best known songs include "Cocody Rock," "Jerusalem" and "Apartheid Is Nazism." He was born a member of the Jula tribe in Dimbokoro and named Seydou Kone after his grandfather. His grandmother Cherie Coco raised him. He was always a rebellious child and for this, Coco named him "Blondy," her unique pronunciation of the word "bandit." When he started performing professionally, he took on the name Alpha (the first letter in the Greek alphabet) so his name literally translates to "first bandit." Though he grew up listenting to African folkloric music such as yagba and gumbe, his primary musical influences were such Western bands as Deep Purple, Pink Floyd, Hendrix, the Beatles, Creedence Clearwater Revival, and soul artists like Otis Redding. Later Bob Marley's music tremendously affected Blondy. Though he wanted to become a musician, his family expected him to become a respectable English teacher. He studied English at Hunter College in New York, and later in the Columbia Univeristy American Language Program. Outside of class, he would play music in Central Park and in Harlem clubs where occasionally house bands would let him sing his Bob Marley covers in French, English, and various West African languages. Blondy got his big break from friend, Fulgence Kass, an employee of Ivory Coast Television who helped him land a spot on the Premiere Chance talent show. The young artist was a hit with the audience. Blondy then hooked up with producer G. Benson who recorded his eight-song debut album Jah Love in a single day. His popularity has continued to grow and is a well respected artist both in Africa and in the West.
Mutabaruka (sebelumnya Allan Harapan) lahir di Rae Town, Kingston pada 26 Desember 1952. Setelah pendidikan dasar ia menghadiri Kingston Technical High School, di mana dia adalah seorang mahasiswa selama empat tahun. Terlatih dalam Elektronika, ia meninggalkan pekerjaan pertama setelah sekitar enam bulan dan mengambil kerja di Jamaika Telephone Company Limited. Selama waktunya di Perusahaan Telepon ia mulai memeriksa Rastafarianism dan merasa lebih bermakna dibandingkan baik Katolik Romawi asuhan nya atau radikalisme politik di mana dia melayang.
Pada akhir 1960-an dan 1970-an ada kenaikan dari Black Kesadaran di Jamaika, setelah fenomena serupa di Amerika Serikat. Muta, kemudian di akhir remaja, telah ditarik ke dalam gerakan itu. Sah, di sekolah ia banyak membaca "buku progresif" termasuk Eldridge Cleaver's Soul on Ice dan beberapa yang kemudian ilegal di Jamaika, seperti The Autobiography of Malcolm X. Muta melihat dirinya sebagai seorang revolusioner muda. Tetapi ketika ia memperdalam penyelidikan tentang Rastafarianism, yang ia pernah dianggap sebagai dasarnya pasif, ia datang untuk menemukan pemikiran yang lebih radikal daripada kelompok non-Rastafarian dengan yang telah terkait. Sementara masih bekerja di Perusahaan Telepon, ia berhenti menyisir rambutnya, mulai kunci tumbuh, diubah diet, dan menyatakan dirinya Rastafarian. Sejumlah teman-temannya mengira ia gila.
Setelah meninggalkan Perusahaan Telepon, Muta ditemukan kehidupan di Kingston semakin tidak memuaskan. Dia dan temannya Yvonne meninggalkan Kingston pada tahun 1971 untuk mencari lingkungan yang lebih menyenangkan. Mereka telah menetap di Kabupaten Potosi, di St James. Mereka memiliki dua anak dan rumah yang dibangun Muta. Muta memiliki periode hubungan dekat dengan Pantai Negril Desa, di mana ia telah menjelaskan kepada tamu aspek-aspek tertentu dari kebudayaan Jamaika. Dia telah berbicara panjang lebar dengan banyak orang asing, dan telah menemukan pengalaman pelebaran. Untuk Muta sekarang, Rastafarianism merupakan bagian dari pencarian universal yang mungkin juga dikejar oleh rute lainnya, seperti Hindu atau Buddha atau Kristen. Dia tidak setuju, bagaimanapun, agama dilembagakan: imam "telah menggunakan pikiran Anda / bercinta / dengan / mati."
Muta adalah suara yang dipublikasikan pertama di gelombang baru penyair berkembang sejak tahun 1970-an. Mereka telah mengembangkan hubungan yang hidup antara penyair dan penonton yang cukup luas seperti di Jamaika, hanya Louise Bennett telah dicapai sebelum mereka. Awal bekerja dengan Muta teratur muncul di Swing, bulanan yang memberikan liputan sepenuhnya kepada musik pop. Memperkenalkan Outcry (Maret, 1973) John AL Golding Jr wrote:. "Pada Juli 1971, Swing Majalah diterbitkan untuk pertama kalinya sebuah puisi oleh Allan Mutabaruka ... pembaca kami adalah gembira Sejak saat itu, dan hampir dalam masalah berturut-turut, kami telah diturunkan banyak kenikmatan dalam publikasi karya-karya ini lebih lanjut saudara ... Mereka menceritakan sebuah cerita umum untuk kebanyakan orang kulit hitam yang lahir di ghetto ... Dan ketika Muta menulis, itu keras dan jelas. " Bahwa puisi di Matahari dan Bulan (1976), volume bersama dengan Faybiene, lebih tenang merupakan salah satu indikasi perkembangan tertentu Muta's.
Seperti Louise Bennett (dan seperti banyak orang Amerika Hitam tahun enam puluhan yang pekerjaan yang telah mereka sampel) para penyair Jamaika baru dan populer menulis terutama dalam bahasa resmi dari orang-orang, merasa dekat dengan musisi Black (kepada siapa mereka kadang-kadang menyinggung), dan memanfaatkan peluang untuk melakukan. Aku masih bisa jelas mengingat kenikmatan mendengar Muta membaca Creative Arts Centre di tahun 1970-an. Dia lebih dari memegang sendiri dalam perusahaan pelaku terampil lainnya seperti Mikey Smith dan Oku Onuora (sebelumnya Oralndo Wong) dengan siapa ia baru-baru ini bersama program. Tapi meskipun, seperti yang lain, ia pada istilah intim dengan lirik reggae dan dia kadang-kadang tidak puisi marah. Muta menolak label dari "penyair dub" sebanyak "penyair protes". Masing-masing, ia merasa, merujuk kepada hanya satu aspek dari pekerjaannya.
Memang bahwa banyak puisi Muta adalah sepenuhnya terwujud hanya dalam kinerja, beberapa dari mereka tampaknya saya jauh lebih berhasil dari yang lain. favorit saya adalah "Nursery Rhyme Ratapan" yang, aku diberi tahu, sekarang dibahas di beberapa sekolah kami. Dalam "Dan adalah Manusia di Van", lagu kalipso terkenal oleh The Sparrow Mighty, sajak pembibitan Inggris diajarkan di sekolah-sekolah kolonial yang pilloried sebagai absurd tidak relevan dalam konteks itu, dalam Muta's "Nursery Rhyme Ratapan" mereka terdistorsi ke dalam makna lokal, mereka ulang sebagai sejarah ke dalam pola-pola kenyataan pahit - tarif air, tagihan cahaya, kelebihan penduduk, kekurangan daging dan sebagainya. Puisi (terutama bila dilakukan) sangat lucu, dan mematikan serius dalam kritik itu berarti. Lain favorit khusus saya adalah "Revolusioner Penyair" - "penyair revolusioner penghibur ave / 'menjadi" - dengan beberapa ironi, termasuk beberapa yang pasti sentuhan yang puisi itu sendiri. Jika beberapa dari potongan-potongan lain dalam buku ini tampak seolah sepenuhnya tercapai seperti ini, ini, setelah semua, kumpulan "puisi-puisi pertama", di mana suara Mutabaruka muda berbicara kepada dan untuk sejumlah orang muda bermasalah.
Pada akhir 1960-an dan 1970-an ada kenaikan dari Black Kesadaran di Jamaika, setelah fenomena serupa di Amerika Serikat. Muta, kemudian di akhir remaja, telah ditarik ke dalam gerakan itu. Sah, di sekolah ia banyak membaca "buku progresif" termasuk Eldridge Cleaver's Soul on Ice dan beberapa yang kemudian ilegal di Jamaika, seperti The Autobiography of Malcolm X. Muta melihat dirinya sebagai seorang revolusioner muda. Tetapi ketika ia memperdalam penyelidikan tentang Rastafarianism, yang ia pernah dianggap sebagai dasarnya pasif, ia datang untuk menemukan pemikiran yang lebih radikal daripada kelompok non-Rastafarian dengan yang telah terkait. Sementara masih bekerja di Perusahaan Telepon, ia berhenti menyisir rambutnya, mulai kunci tumbuh, diubah diet, dan menyatakan dirinya Rastafarian. Sejumlah teman-temannya mengira ia gila.
Setelah meninggalkan Perusahaan Telepon, Muta ditemukan kehidupan di Kingston semakin tidak memuaskan. Dia dan temannya Yvonne meninggalkan Kingston pada tahun 1971 untuk mencari lingkungan yang lebih menyenangkan. Mereka telah menetap di Kabupaten Potosi, di St James. Mereka memiliki dua anak dan rumah yang dibangun Muta. Muta memiliki periode hubungan dekat dengan Pantai Negril Desa, di mana ia telah menjelaskan kepada tamu aspek-aspek tertentu dari kebudayaan Jamaika. Dia telah berbicara panjang lebar dengan banyak orang asing, dan telah menemukan pengalaman pelebaran. Untuk Muta sekarang, Rastafarianism merupakan bagian dari pencarian universal yang mungkin juga dikejar oleh rute lainnya, seperti Hindu atau Buddha atau Kristen. Dia tidak setuju, bagaimanapun, agama dilembagakan: imam "telah menggunakan pikiran Anda / bercinta / dengan / mati."
Muta adalah suara yang dipublikasikan pertama di gelombang baru penyair berkembang sejak tahun 1970-an. Mereka telah mengembangkan hubungan yang hidup antara penyair dan penonton yang cukup luas seperti di Jamaika, hanya Louise Bennett telah dicapai sebelum mereka. Awal bekerja dengan Muta teratur muncul di Swing, bulanan yang memberikan liputan sepenuhnya kepada musik pop. Memperkenalkan Outcry (Maret, 1973) John AL Golding Jr wrote:. "Pada Juli 1971, Swing Majalah diterbitkan untuk pertama kalinya sebuah puisi oleh Allan Mutabaruka ... pembaca kami adalah gembira Sejak saat itu, dan hampir dalam masalah berturut-turut, kami telah diturunkan banyak kenikmatan dalam publikasi karya-karya ini lebih lanjut saudara ... Mereka menceritakan sebuah cerita umum untuk kebanyakan orang kulit hitam yang lahir di ghetto ... Dan ketika Muta menulis, itu keras dan jelas. " Bahwa puisi di Matahari dan Bulan (1976), volume bersama dengan Faybiene, lebih tenang merupakan salah satu indikasi perkembangan tertentu Muta's.
Seperti Louise Bennett (dan seperti banyak orang Amerika Hitam tahun enam puluhan yang pekerjaan yang telah mereka sampel) para penyair Jamaika baru dan populer menulis terutama dalam bahasa resmi dari orang-orang, merasa dekat dengan musisi Black (kepada siapa mereka kadang-kadang menyinggung), dan memanfaatkan peluang untuk melakukan. Aku masih bisa jelas mengingat kenikmatan mendengar Muta membaca Creative Arts Centre di tahun 1970-an. Dia lebih dari memegang sendiri dalam perusahaan pelaku terampil lainnya seperti Mikey Smith dan Oku Onuora (sebelumnya Oralndo Wong) dengan siapa ia baru-baru ini bersama program. Tapi meskipun, seperti yang lain, ia pada istilah intim dengan lirik reggae dan dia kadang-kadang tidak puisi marah. Muta menolak label dari "penyair dub" sebanyak "penyair protes". Masing-masing, ia merasa, merujuk kepada hanya satu aspek dari pekerjaannya.
Memang bahwa banyak puisi Muta adalah sepenuhnya terwujud hanya dalam kinerja, beberapa dari mereka tampaknya saya jauh lebih berhasil dari yang lain. favorit saya adalah "Nursery Rhyme Ratapan" yang, aku diberi tahu, sekarang dibahas di beberapa sekolah kami. Dalam "Dan adalah Manusia di Van", lagu kalipso terkenal oleh The Sparrow Mighty, sajak pembibitan Inggris diajarkan di sekolah-sekolah kolonial yang pilloried sebagai absurd tidak relevan dalam konteks itu, dalam Muta's "Nursery Rhyme Ratapan" mereka terdistorsi ke dalam makna lokal, mereka ulang sebagai sejarah ke dalam pola-pola kenyataan pahit - tarif air, tagihan cahaya, kelebihan penduduk, kekurangan daging dan sebagainya. Puisi (terutama bila dilakukan) sangat lucu, dan mematikan serius dalam kritik itu berarti. Lain favorit khusus saya adalah "Revolusioner Penyair" - "penyair revolusioner penghibur ave / 'menjadi" - dengan beberapa ironi, termasuk beberapa yang pasti sentuhan yang puisi itu sendiri. Jika beberapa dari potongan-potongan lain dalam buku ini tampak seolah sepenuhnya tercapai seperti ini, ini, setelah semua, kumpulan "puisi-puisi pertama", di mana suara Mutabaruka muda berbicara kepada dan untuk sejumlah orang muda bermasalah.
By : Arnold Belau
sumber : http://www.gatewayofafrica.com/artists/biography/69.html
Langganan:
Postingan (Atom)