GOSAGANUATAU, Jayapura--- Komite Nasional Papua Barat (KNPB) menyesalkan tindakan yang
dilakukan Polres Mimika yang telah menangkap anggota KNPB dan anggota PRD
Mimika dengan prosedur hukum yang tidak jelas.
Hal ini
disampaikan juru bicara nasional KNPB, Wim Medlama pada senin (25/9) kemarin
ketika ditemui media ini di sekiatar perumnas III Waena, Jayapura, Papua.
“Medlama
menjelaskan, kemarin enam anggota KNPB wilayah kabupaten Timika dan anggota
Parlemen Rakyat Daerah Mimika mengikuti suatu pertemuan dan saat pulang keenam
orang anggota KNPB dan anggota PRD tersebut diincar oleh aparat kepolisian dan
ditangkap,”jelasnya.
“Setelah
ditangkap, lanjut dia, mereka dibawa ke Polres Mimika dan diperiksa di mapolres
Mimika. Saat diperiksa aparat kepolisisan tidak menemukan alat bukti , mereka
hanya temukan sebuah surat undangan”.
“Kemudian
Kronologisnya, sekitar pukul 16 mobil yang ditumpangi oleh para anggota KNBP
dan PRD wilayah mimika dikejar oleh 3 mobil. Ketiga mobil itu, satu mobil patroli,
dua mobil lainnya adalah mobil Avanza”.
“Ketiga mobil
itu adalah gabungan satuan Brimob, Lantas dan aparat yang bertugas untuk
berpatroli”
“Mereka dikejar
dari jalan irigasi dan mereka ditangkap di dekat gereja Ebenhaezer,
Gorong-gorong dan selanjutnya dibawa ke Polres Mimika untuk ditahan”.
“Keenam
orang anggota KNPB dan PRD yang ditahan itu adalah, Markus Murry, Oktavina Iba,
Tina Baru, Agustina Hegemur, Rosiana Hindom dan Amariau”.
“selanjutnya
mereka ditahan di Polres Mimika, tadi pagi baru mereka sudah dibebaskan,”terangnya.
“Kami KNPB
sangat kesal dengan tindakan kepolisian kabupaten Mimika yang menangkap orang
dengan alasan tak masuk akal dan tanpa prosedur hukum yang jelas,” tegas Wim.
“Medlama
juga mengatakan, Polisi menangkap mereka dengan alasan yang tidak jelas hanya
kecurigaan saja yang mereka tangkap,”tambah Medlama.
“Hal ini
merupakan lanjutan tindakan aparat militer ditanah Papua ini yang sedang
membungkam ruang demokrasi dan ini termasuk salaha satu pembungkaman terhadap
ruang demokrasi di tanah Papua Barat,” ungkapnya.
“Dengan
tegas kami meminta supaya Negara indonesia segera membuka ruang demokrasi yang
ditutup rapat dan dibungkam oleh aparat di Papua Barat,” tegasnya.
Arnold Belau
Dik jago, kira-kira apa alasan dari polisi menangkap mereka?
BalasHapuskakak jago, hormat. sebetulnya Polisi menangkap dengan membabi buta tanpa prosedur hukum yang jelas. menurut informasi yang di dapatkan media ini, polisi hanya mencurigai mereka lalu di tangkap. tetapi mencurigai dari segi apa, masih kurang jelas.
BalasHapuspolisi melakukan tindakan yang tidk manusiawi. bahkan ada ada informasi bahwa satu orang telah mengalami muntah2 saat ditahan akibat dipukuli oleh sipir tahanan.
saya kira demikian, salam.
Yeh, negara ini suda kaya kelompok preman...
BalasHapus