Ananias Belau |
Tong 2 tidur di satu tempat tidur
tong 2 tidur di satu tikar
tong 2 makan di satu piring
tong 2 hidup, lahir dan besar di satu rumah, bahkan diasuh
pula oleh satu orang tua
tong 2 pernah mengenyam pendidikan pun sama2 dan tinggal
hidup di asrama yang sama pula
tong 2 besar di alam yang sama, dimana di alam yang sangat
bersahabat dengan kami,
bersama alam yang alami dan bersahabat dengan tong 2 dan
tong 2 pu ade2.
Ikatan batin antar ko deng sa sangat kuat dan teguh
tapi sekarang ko su tabaring di tempat tidur yang hanya bisa
terisi oleh tubuhmu. Kau terbaring tanpa senyum dan tanpa suara.
kau sudah tidak bisa bicara dan memang tidak bisa karena
saat ini kau sudah pergi dan takkan kembali
hanya ragamu yan bisa sa peluk dengan air mata dan dengan beribu
pertanyaan yang terlintas dan terus terlintas mencari alasan dibalik kejadian
yang telah membuatmu tak berdaya dan tak bisa bersuaralagi itu.
Air mata terus berlinang di pipi
Suara semakin hilang memanggil namamu meski sa tau kau takkan berikan respon yang bisa membuat diriku tenang kembali
Hati ini terasa sunyi, jiwa ini terasa hampa tanpa sa
mendegar alunan suaramu yang lantang yang terdengar di kupingku.
Meski hati ini menginginkan dirimu bersama dan teap bersama
untk tetap merangkai mimpi yang pernah kita citakan bersama dan terus berjuang
untuk mencapai tujuan yang kita cari bersama di tanah rantauna ini,
Kini semua
harapan itu sia2. Karena kau sudah pergi lebih dahulu. Sudahlah ini waktumu
untuk pergi ke alam yang tak bisa kutempuh utk menemui ko. Barangkali ketika
ajalku tiba disitulah kami bisa bertemu.
Ah.... Sudahlah, ko pergi dan pergi lebih dulu sudah. Meski
hati ini tak sanggup untuk kurelakan kau pergi.
Selamat jalan sa pu kk, Ananias Belau
RIP untuk ko: amajambaee
Arnold Belau)*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kawan, Tinggalkan ko pu Komentar Disini.....