Rabu, 24 Oktober 2012

Gambaran Umum Pemahaman Orang Luar Papua Terhadap Papua

Krismas Bagau : Foto Ist

Ada yang tanya saya begini apakah orang Papua bunuh orang Papua itu bagaimana? Untuk menjawab pertanyaan itu, ini jawaban saya,….
Gambaran umum situasi Papua mengalami budaya membisu, diam dan takut melihat situasi Papua. Kadang orang bertanya mengapa terjadi pembunuhan? Dimana letak persoalan sebenarnya? Pertanyaan sederhana namun menyakitkan ketika orang pertanyaan seperti ini. Akal persoalan yang terjadi seluruh tanah Papua adalah orang Papua ingin menjadi tuan di negerinya sendiri. Mengapa ingin menjadi tuan di negerinya sendiri, karena pemerintah Indonesia mempunyai agenda besar dalam jangka panjang dan jangka pendek. Jangka panjang seperti kepentingan politik, ekonomi, keamanan dan lebih parah lagi pemusnaan etnis Melanesia terjadi di tanah Papua secara sistematis dan struktural. Hal tersebut di kemas dalam pembangunan nasional.
Dalam penderitaan orang Papua banyak orang, dalam hal ini penguasa,para elit politik dan tentunya orang-orang binaan NKRI menari-nari atau berdansa-dansa di atas penderitaan orang Papua. Sementara sumber daya manusia dan sumber daya alam diexploitasi atas nama NKRI. Contoh: ketika Musa telah dewasa, ia keluar mendapatkan saudara-saudara nya untuk melihat kerja paksa mereka, Dilihatnya seorang Mesir memukul seorang Ibrani, seorang dari saudara-saudaranya itu. Ia menoleh ke sana-kesini dan ketika melihatnya tidak ada orang dan Musa membunuh orang Mesir itu dan disembunyikannya mayat itu dalam pasir (keluaran 2: 11-12)
Dengan melihat persoalan ini, saudara-saudari yang tidak tahu Tanah Papua mengatakan bahwa di Papua terjadi banyak pembunuhan. Memang tidak bisa menyangkal eksistensi ini sebagai budaya NKRI terhadap tanah Papua yang terjadi penangkapan, pembunuhan secara terstruktular .
Bukan itu saja, ketika orang Papua menyuarakan aspirasi mereka agar martabat dan harga diri orang Papua dihargai, sedang dan terus menyuarakan suara bagi kaum yang tidak bersuara . Kebebasan dihadang untuk berdemonstrasi minta kebebasan dan meminta kesejaterahan namun diperhadapkan dengan moncong senjata dan diadili dengan  hukum serta dijerat pasal maker. Sementara kebebasan berdemonstrasi dijamin  oleh UU yang notabenenya UU yang dibuat oleh Negara Indonesia sendiri untuk menyampaikan pikiran atau pendapatnya tetapi tidak membuka peluang oleh NKRI. NKRI maunya berada dalam penjara ketakutan, kegelapan masa depan, eksproitasi, diskriminasi budaya bisu dan takut menyelesaikan persoalan Papua.
 Mengalami persoalan seperti ini NKRI sendirilah menciptakan sumber konflik yang tercipta di seluruh Tanah Papua sebagai tempat lahan/kebun mereka untuk berbisnis. Akibat dari persoalan tersebut peperangan pun tercipta membuat bagi orang yang tidak tahu tanah Papua mengatakan di Papua terjadi pembunuhan oleh orang Papua sendiri.
Pemahaman ini salah. Pada hal yang menciptakan sumber konflik di tanah Papua adalah pemerintah Indonesia dalam hal Ini  TNI/Polri yang mengacaukan situasi tanah Papua demi kepentingannya sendiri.
 Kebanyakan persoalan yang terjadi di Tanah Papua adalah ulah pemerintah NKRI sendiri. Orang Indonesia dalam hal ini NKRI merancang pemusnaan etnis Melanesia secara pelan-pelan. Roh Tuhan ada padaku, oleh karena Tuhan telah mengurapi aku ; ia telah mengutus aku untuk meyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, membebaskan orang-orang terpenjarah, untuk memberitakan tahun Tuhan sudah dekat.
 Umat Tuhan yang diluar penjara dikejar dan dalam penjarah diam membisu, ditindas, dianiaya, dibantai, dipukuli, ketakutan, kegelapan masa depan, diskriminasi, eksproitasi takut yang disebabkan oleh kekejaman dan penjajahan Indonesia melampaui batas kemampuan manusia membuat orang orang Papua mencoba melawannya tetapi orang Papua diperhadapkan pada pembunuhan, pembantaian bagaikan binatang mau disembeli.
Juga di Papua dikenal dengan DOM (Daerah Operasi Militer), dan TBO yang singkatannya Tenaga Bantuan Operasi diturunkan ke Papua. Ini semua mengingkatkan kepada orang luar yang tidak tahu tentang Tanah Papua dan sering mengatakan pembunuhan terus terjadi karena malam menjadi keheningan yang meyelimuti dalam ingatan masyarkat Papua. Rentetan demi rentetan tembakan terus terjadi di tanah Papua menjadi saksi bisu ketika melihat kenyataan yang terjadi di mata orang Papua.
Keadilan sejati hanya ada pada Allah seluruh sekalian alam. Karena itu manusia wajib menyatakan dirinya dalam kebenaran dan keadilan sejati itu. Agar sanggup mengaktualisasikan martabat dan hakekat eksistensialnya sebagai manusia diantara sesama, tetapi juga sebagai hamba dihadapan Sang Pencipta.
Bisa melihat perlakuan pemerintah pemerintah kepada orang Papua seperti pembodohan, pemiskinan, diintimidasi, diteror  atas nama pembangunan nasional adalah salah satu pelanggaran HAM.
Maka perlu bertindak demi nasib masa depan anak cucu Papua. Supaya dapat memperoleh kemerdekaan dalam arti kesejaterahan yang sejati, sesuai visi dan misi otonomi khusus ditanah Papua dari sisi lain juga.
Ini semua merupakan  sebuah perjuangan untuk mencapai fundamental dan hakiki. Sebuah pencapaian yang dibutuhkan ialah sejarah pembuktian bahwa kehidupan problematika kehiduapan masyarakat Papua terletak pada akar masalah yang terus dialami sehingga pemahaman orang luar Papua bahwa Papua terus terjadi pembunuhan. Pembunuhan itu sebenarnya dilakukan oleh TNI/Polri yang memback up agar kkonflik antar orang Papua terjadi. Hal ini  tidak pernah dipikirkan namun yang disalahkan adalah orang Papua.
Jadi inti persoalan tentang pembunuhan yang terjadi di Papua itu adalah pihak ketiga yang intervensi kedalam. NKRl-lah yang menjadi aktor utama dalam seluruh kehidupan orang Papua demi mengeksploitasi sumber daya alam dan manusia Papua. Kemudian bagi masyarakat Papua tidak pernah merencanakan suatu kegiatan Pembunuhan. namun ini semua terjadi kepentingan pihak ketiga yang menciptakan lahan bisnis yang terstruktul dan sistematis sehingga kondlik antar orang Papua itu bisa terjadi.
 
Oleh : Krismas Bagau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kawan, Tinggalkan ko pu Komentar Disini.....