Minggu, 12 Agustus 2012

KUBM Koa Iu Pipua : Kami ingin Mengangkat Kembali dan Melesarikan Benda-Benda Budaya Migani

Kelompok SBM Koa Iu Pipua
Intan Jaya--- Kami ingin mengangkat kembali dan melestarikan budaya Migani melalui pekerjaan merawat dan membuat ala-alat budaya Migani.

Hal ini dikatakan ketua Kelompok Usaha Budaya Migani (KUBM) ‘Koa iu Pipua’, Agnes Kobogau ketika ditemui media ini di tempat kerja kelompok usaha budaya Migani pada  Jumat (9/8) di kampung Bilogai, Sugapa, Intan Jaya, Papua.

Agnes Kobogau menjelaskan, “tujuan utama kami  membentuk kelompok usaha budaya yang kemudian kami beri nama ‘koa iu pipua’ ini adalah karena kami melihat budaya Migani terutama benda-benda budaya Migani perlu dirawat, dijaga dan dilestarikan sebab jika dibiarkan tanpa dipelihara dan dilesarikan benda-benda budaya Migani yang baik dan kaya itu akan semakin hilang dan dan bahkan punah dan hilang tanpa jejak,”jelasnya.

Dan juga, lanjut dia, “kami merasa penting untuk kami lestarikan agar kelak anak cucu kami pun tahu budaya Migani sehingga kelak mereka pun dapat melakukan hal yang sama seperti kam lakukan yakni menjaga dan melestarikan budaya Migani terutama benda-benda budaya Migani,”tambahnya.

“Kami tidak hanya melakukan usaha pelestarian budaya Migani dengan membuat benda-benda budaya tetapi juga kami melakukan perawatan terhadap benda-benda budaya Migani serta disamping usaha budaya itu kami juga melakuka usaha bertani dan menanam sayur-sayur untuk dijual”jelasnya lagi. 

Benda-benda budaya yang kami sedang usahakan untuk buat adalah, Mbole Ombo (Baju Perang), Igi (tikar), miga igi (koba-koba), jembelo pa ombo dan miga ombo (Noken dari kulit kayu), domepa ombo (noken anggrek), gosaga (koteka, pakaian adat laki-laki), sabo (cawat, pakaian adat perempuan), begatiu (alat-alat perhiasan), pii (ikat pinggang perempuan), kobe (gelang) dan benda-benda budaya yang lainnya.
“Semua benda-benda yang kami buat itu bahannya kami peroleh dari hutan dan kami olah sendiri dan kemudian kami sendirilah yang membuatnya agar benda-benda budaya itu jadi dan proses membuatnya itu butuh waktu yang cukup lama mulai dari mengambil bahan mentah di hutan, kemudian menjadi bahan setengah jadi dan setelah itu kami bagi dan membuat benda-benda budaya itu,”terangnya.

“Kami memulai kegiatan ini atas inisiaif kami sendiri sejak tahun 2010 hingga sekarang dan sampai saa ini KUBM Koa Iu Pipua memiliki anggota 20 orang yang terdiri dari 5 laki-laki dan sisahnya adalah perempuan,”jelas Agnes yang juga adaah ketua koperasi wanita tambu.

“koa iu pipua berarti penanam buah pandang dan koa iu pipua itu adalah kus-kus yang menjadi ibu bagi semua jenis kus-kus yang ada dan hidup di hutan papua yang postur tubuhnya kecil dan mungil dan ia rajin bekerja untuk semua jenis kus-kus di hutan. Kami beri nama koa iu pipua itu dengan alasan agar dapat mengikuti teladan dari kus-kus kecil yang rajin bekerja demi banyak kus-kus sehingga kami ingin bercermin dari kus-kus koa iu pipua dan nyatakan hal itu dalam melakukan pekerjaan kelompok kami dan kami memualinya dari hal-hal yang mudah dan kecil,”jelasnya. **AB